PADANG,- Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius Datuak Intan Bano meminta Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menindaklanjuti ada penambangan batu kapur disekitar Bukit Tui Kota Padang Panjang, pasalnya. Bukit tersebut, telah terban dan dapat terjadi longsor yang membahayakan masyarakat.
Penegasan tersebut, diungkapkannya saat melakukan kunjungan Safari Ramadan ke Masjid Agung Ashliyah Kota Padang Panjang, Senin (29/5).
Dia mengatakan, sektor tambang memang salah satu unsur yang dapat memperlancar pembangunan di Kota Padang Panjang, namun proses exploitasi harus sesuai dengan peraturan dan tidak merugikan masyarakat, disisi lain, pendidikan juga salah satu harus dipriotaskan dalam pembangunan kota, dangan pendidikan, maka akan lahir generasi emas yang siap membangun daerah.
Dalam kunjungan tersebut, Rombongan Safari Ramadhan DPRD Sumbar datang dengan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada dilingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar diantaranya adalah, dinas perkebunan, dinas peternakan, dinas kebudayaan, dinas energi sumber daya mineral.
Dewan yang juga politisi Demokrat ini menjelaskan, safari ramadan merupakan kegiatan penyelenggara pemerintah dalam menjalin silaturahmi dengan masyarakat, dari silaturahmi tersebut maka akan menemukan apa yang menjadi kebutuhan mendasar bagi suatu daerah, hal itu merupakan upaya yang dapat berimplikasi terhadap pemerataan pembangunan daerah.
" Ini merupakan upaya jemput bola, dari hal ini, maka akan semakin banyak aspirasi yang terjaring dan menjadi catatan bagi pemerintah daerah, "tegas Arkadius.
Dalam kunjungan safari ramadhan di Masjid Agung Ashliyah, tim Safari juga memberi bantuan sebesar Rp20 Juta dan sejumlah rol karpet shalat kepada pengurus masjid.
" Aspirasi yang terjaring, akan diupayakan pada APBDP 2018, jika belum bisa maka akan diupayakan pada tahun anggaran 2019, ".
Sementara itu, Padang Walikota Padang Panjang Irwan mengatakan,
kekhawatiran masyarakat cukup beralasan terhadap bukit tui, sebab rengkahan besar pada bukit itu, kini panjangnya sudah mencapai sekitar 20 meter.Jika rengkahan Bukit Tui, semakin panjang, jelas menjadi ancaman serius bagi warga setempat,” kata dia.
Berangkat dari hal itu, dia berharap Pemprov, harus cepat tanggap menyikapi permasalahan ini.
Disisi lain, dia mengatakan, Kota Padang Panjang sedang gencar melakukan pembangunan pada bidang pendidikan dan parawisata, untuk pendidikan sendiri Padang Panjang memiliki pesantren yang cukup diperhitungkan di Indonesia, sedangkan untuk parawisata, akan lebih maju dengan adanya sejumlah tempat yang akan dikembangkan.
" Selama ini, Padang Panjang hanya menjadi jalan para pengunjung Sumbar untuk menuju Kota Bukittinggi, padahal kita juga mempunyai potensi yang dapat dikembangkan, kedepan kota ini harus juga menjadi kota yang untuk dikunjungi, " katanya. (Publikasi 03)