Daya Tampung SMA dan SMK di Sumbar Masih Kurang
PADANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2017 khususnya untuk tingkat Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA dan SMK) menjadi perhatian khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat. Persoalan masih kurangnya daya tampung SMA dan SMK terhadap tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menjadi sorotan untuk dipecahkan bersama.
Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat mengangkat persoalan itu ke dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan rovinsi, Rabu (5/7). Ketua komisi V Hidayat menegaskan, dengan beralihnya kewenangan pengelolaan SMA dan SMK ke pemerintah provinsi, persoalan itu harus menjadi perhatian lebih serius lagi.
" Sekarang ini SMA dan SMK sudah menjadi kewenangan Pemprov. Ini harus menjadi perhatian yang lebih serius agar tamatan SLTP mendapatkan jaminan kelangsungan pendidikan ke tingkat SLTA," kata Hidayat.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat Endarmy menambahkan, Dinas Pendidikan harus mencari solusi untuk memecahkan persoalan keterbatasan daya tampung tersebut. Dari beberapa kasus yang sempat ditelusuri, ada sekolah yang jumlah pendaftarnya membludak namun daya tampungnya hanya sedikit.
"Tentunya persoalan seperti ini harus memperoleh solusi. Ada sekolah yang mendapat pendaftar sampai 2 ribuan sementara yang diterima hanya sekitar 400-an saja," tambahnya.
Dalam rapat dengar pendapat yang juga dihadiri oleh beberapa orang anggota komisi V seperti Saidal Masfiuddin, Marlina Suswati, Supardi dan Sabar AS itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Burhasman menjelaskan, jumlah tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri dan swasta tahun 2017 ini sebanyak 92.534 orang.
"Sedangkan total daya tampung SMA, SMK dan MA negeri dan swasta yang ada hanya sekitar 90.952 orang sehingga memang masih terjadi kekurangan daya tampung terhadap tamatan SLTP," jelasnya.
Disamping itu, ada beberapa sekolah yang berada di bawah kementerian lain seperti Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI), Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMAKPA), SMK PP dan SMUP Pariaman.
"Total daya tampung di sekolah-sekolah tersebut sekitar 691 orang sehingga masih ada kekurangan daya tampung sekitar 900 orang tamatan SMP lagi," akunya.
Namun, secara kewilayahan, ada daerah kabupaten dan kota yang justru kelebihan daya tampung. Diantaranya Kota Bukittinggi dan Kota Padang. Untuk daerah tersebut, menurutnya diberlakukan sistim rayon bersama untuk beberapa sekolah.
Menurutnya, Dinas Pendidikan akan terus melakukan upaya pembenahan dalam pengelolaan pendidikan agar persoalan-persoalan yang terjadi bisa mendapatkan solusi, sesuai dengan yang disarankan oleh DPRD. *PUBLIKASI/01