Bukittinggi- Pada Agustus mendatang Kota Payakumbuh akan menjadi tempat pelaksanaan expo SMK dengan melibatkan sektor industri.
Pelaksanaan expo SMK yang bakal digelar beberapa bulan lagi itu merupakan tindaklanjut bimtek guru-guru SMK/SMA yang sudah dilaksanakan selama dua tahun belakangan dari pokir Ketua DPRD Sumbar, Supardi.
“Expo SMK akan kita adakan Agustus mendatang di Payakumbuh sebagai folow up dari Bimtek guru-guru SMK/SMA se- Kota Payakumbuh yang telah kita laksanakan selama dua tahun berturut-turut,” ujar Ketua DPRD Sumbar, Supardi saat penutupan Pertemuan Filantropi Kota Payakumbuh, Angkatan II di Grand Malindo Hotel Bukittinggi, Rabu (1/5).
Ia mengatakan, dengan pesatnya perkembangan teknologi dan adanya perubahan kurikulum yang sering terjadi, kemampuan guru-guru harus terus di upgrade.
Salah satu langkah yang bisa ambil untuk mengupgrade kemampuan guru adalah melalui pelatihan. Termasuk pelatihan tentang bagaimana cara menguasai teknologi.
Supardi menyebut, dengan menguasai teknologi para guru akan bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terus terus terjadi. “Intinya itu adalah teknologi, sebab itu kita konsisten mengadakan pelatihan untuk guru-guru SMK dan SMK selama dua tahun berturut ini, muaranya adalah expo SMK yang akan segera kita adakan,” ujarnya.
Ia menuturkan, expo SMK yang bakal dilaksanakan di kota batiah tersebut tujuan utamanya adalah untuk menekan angka pengangguran.
Bicara Payakumbuh, terang dia, daerah ini menyimpan tenaga-tenaga pengangguran yang cukup banyak, yakninya nomor tiga di Sumatera Barat.Tamatan SMA/SMK merupakan penyumbang angka pengangguran yang cukup tinggi di daerah itu.
Di lain sisi, melihat pada pendidikan, tingkat pendidikan di Kota Payakumbuh bisa dikatakan sudah cukup baik, rata-ratanya adalah di atas 12 tahun.
“Jika dibandingkan kabupaten/kota lain, Payakumbuh nomor dua hebat dari sisi pendidikan, tapi dari sisi pengangguran daerah ini juga termasuk sebagai penyumbang terbesar tenaga penggangguran,” ucapnya.
Berangkat dari permasalahan tadi, pada setiap pertemuan dengan guru-guru dan siswa SMK, pihaknya terus berupaya mengubah mindset guru dan siswa, bagaimana supaya tamatan SMK itu setelah lulus tidak lagi didoktrin sebagai pekerja di pabrik atau dunia industri. Namun, tamatan SMK harus bisa mandiri, dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
“Lulusan SMK mesti bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, itulah jiwa entrepreneurship yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita di minangkabau. Ke depan kita tidak ingin masih ada tamatan SMK yang terdaftar sebagai tenaga pengangguran. Berangkat dari hal ini juga lah kita bakal mengadakan expo SMK di Payakumbuh, yang mana tujuannya untuk menanggulangi pengangguran,” ulasnya.
Supardi mengatakan, expo SMK ini nanti akan dihadiri buyer-buyer dari 15 negara. Mereka akan melihat hasil produksi siswa SMK se-Sumatera Barat pada kegiatan tersebut. (*)