Payakumbuh - Pembinaan dan identifikasi bakat olahraga anak pada usia dini, merupakan hal yang harus dipertanggungjawabkan dengan prestasi untuk kemajuan olahraga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Sumbar Supardi saat membuka program
Tes Minat Bakat Olahraga Anak Usia Dini, Sabtu (18/11) di Agam Jua Cafe Kota Payakumbuh. Pada acara tersebut diikuti oleh 1000 siswa Sekolah Dasar (SD) Se Kota Payakumbuh.
“Program ini terselenggara karena anggaran pemerintah atau bersumber dari uang masyarakat, penentuan bakat anak untuk pelatihan jangka panjang harus dipertanggung jawabkan dengan prestasi olahraga kota Payakumbuh hingga Sumbar di masa yang akan datang,” katanya.
Dia berpesan, anak-anak usia dini cenderung memiliki banyak hobi dari berbagai jenis olahraga, sehingga perlu diarahkan minatnya sesuai apa yang ada dalam dirinya. Dari banyak olahraga yang digemari harus ada satu yang ditekuni, sehingga bisa lebih terarah dan berdampak positif terhadap diri pribadi hingga daerah nantinya.
"Memetakan bakat anak sejak dini merupakan upaya strategi untuk menentukan dimana kekuatan daerah sebenarnya. Jika telah terpetakan pelatihan akan terfokus dan terarah," katanya.
Sementara itu Syahrial Bakhtiar, pakar Talent Idenfiication Development Internasional (TID) berkinerja terbaik bagi seorang atlet tidak terjadi secara kebetulan. Tentunya diawali dengan proses yang panjang dan kompleks. Untuk itu pelatihan dan identifikasinya harus jelas dan maksimal.
Dia mengatakan, untuk menjamin pembinaan prestasi yang optimal dalam bidang olahraga prestasi, sudah saatnya Indonesia memiliki komitmen yang sungguh-sungguh untuk merancang dan melaksanakan perekrutan calon patriot olahraga masa depan dalam berbagai cabang olahraga, sehingga mereka yang dibina betul-betul para atlet yang memilikinya keberbakatan sesuai cabang Olahraganya.
“Dengan melakukan program identifikasi bakat berdasarkan pendekatan yang sudah terjamin kesahihannya, akan mengefektifkan dan mengefisienkan sumber daya. Hal ini telah dilaksanakan oleh negara-negara maju di dunia,” kata Syahrial Bakhtiar.(**)