Komisi III Pelajari Tata Kelola Bank Sumsel

Pelajari sistem dan pengelolaan bank daerah, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan studi banding ke Bank Sumatera Selatan (Sumsel) pekan lalu. Pasca studi banding tersebut, Komisi III yang membidangi sektor keuangan tersebut mendorong Pemprov Sumbar untuk meningkatkan setoran modal ke bank daerah milik Sumbar, Bank Nagari. Dengan peningkatan modal tersebut diharapkan Bank Nagari yang merupakan BUMD tersebut akan bisa memberikan dampak positif, yakni peningkatan deviden untuk khas daerah. Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Ali Tanjung mengatakan aset Bank Sumsel Babel mencapai Rp35 triliun. Sementara modal stor pemerintah daerah (Pemda) mencapai Rp4,4 triliun. Angka itu telah di atas rata-rata nasional. Sementara dividen yang diberikan Bank Sumsel Babel kepada Pemda setiap tahun mencapai Rp75 miliar. Dividen yang diterima pemda ini distorkan kembali sebagai tambahan untuk penyertaan modal bank. Sehingga modal dan dividen Pemda terus meningkat. \"Ini berbeda dengan Sumbar, ketika diberikan dividen Rp100 miliar dari Bank Nagari penyertaan modalnya diberikan kembali hanya Rp20 miliar, itu harus menjadi perhatian. Alhasil jumlah aset dan saham pemprov di Bank Nagari lamban meningkat,\" katanya. Ali Tanjung menambahkan, jika pemerintah daerah tidak meningkatkan penyertaan modal, maka susah untuk memiliki kewenangan lebih. Saat ini saham Pemprov Sumbar di Bank Nagari hanya 32 persen. Selain terkait modal, aset dan deviden, Komisi III juga mempelajari terkait upaya Bank Sumsel Babel untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya. Ali Tanjung mengatakan, Manajemen Bank Sumsel Babel mengaggap staf dan pegawai sebagai human capital. Sehingga banyak kebijakan yang berpihak pada pegawai. Salah satunya ada jenis bonus yang diberikan dua kali dalam setahun. Disisi lain Bank Sumsel Babel juga sambil melakukan restrukturisasi atau re-design organisasi korporasi untuk lebih berfokus pada bisnis. Bank Sumsel Babel tak ingin berhenti mengembangkan teknologi digital yang ada. Inovasi dan akselerasi terus diterapkan untuk unggul dalam era perbankan 4.0. “Membangun sistem IT yang agile agar mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak lain akan terus menjadi target bisnis kita,” ucapnya lagi. Ali Tanjung mengatakan apa yang dipelajari Komisi III dari Bank Sumsel Babel akan menjadi tambahan data bagi Komisi III. Informasi-informasi yang bermanfaat akan menjadi bahan pembahasan yang bertujuan untuk mendukung peningkatan performa dan kemajuan Bank Nagari.