Penutupan Akses Wilayah Harus Dibarengi Menyelamatkan Ekonomi Masyarakat

PADANG,- Sektretaris komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nurkhalis Datuak Rajo Birajo meminta kabupaten/kota melakukan koordinasi terukur bersama pemerintah provinsi (Pemprov), dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona.

 
Dewan daerah pemilihan (Dapil) Payakumbuh-Limapuluhkota ini meminta, ketika penutupan akses wilayah dilakukan. Pemerintah mesti siap dengan langkah strategis, untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat.
 
" Kita mendukung kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh menutup akses masuk  kota yang dilakukan baru-baru ini, untuk lebih baik. Mesti ada koordinasi terlebih dahulu dalam upaya penanggulangan ekonomi masyarakat, " katanya saat diwawancarai , Sabtu (28/3).
 
Dia mengatakan Payakumbuh-Limapuluhkota merupakan salah satu penghasil sayur mayur terbesar Di Sumbar. Biasanya produksi masyarakat tersebut, dijual untuk sejumlah wilayah Provinsi Riau. 
Karena mobilitas masyarakat dibatasi, sebagian besar petani mengalami gangguan ekonomi. 
 
Dia mengatakan proses pemeriksaan mesti dilakukan dengan SOP yang jelas dan tidak menyulitkan masyarakat.
 Khusus petani, mesti diberikan perhatian oleh pemerintah, ketersediaan bahan pokok Sumbar juga hal penting menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
 
" Pelaksanaan penutupan jalan harus disosialisasikan terlebih dahulu, pemerintah mesti memberikan solusi untuk mengakomodir dampak ekonomi yang dialami masyarakat tani, " tegas dewan politisi Gerindra tersebut.
 
Dia menambahkan harus disosialisasikan terlebih dahulu, jenis kendaraan apa yang bisa lewat dan jenis apa yang tidak boleh lewat.
Setiap kebijakan harus disertai solusi yang terukur dan singkron dengan kebutuhan masyarakat dan daerah.
 
Politisi Gerindra ini menegaskan, jika pemerintah provinsi melalui dinas terkait tak segera bergerak mengatasi dampak ekonomi yang sekarang dirasakan petani.
 
 Bukan hanya virus Corona yang akan membunuh masyarakat, namun lesunya perekonomian, dan tidak bisa dijualnya hasil produksi petani juga akan berdampak fatal di tengah masyarakat.
 
 
Dari pihaknya sendiri, menurut Nurkhalis ia  telah meminta Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Efendi untuk membantu mengatasi keluhan petani ini. Ia berharap apa yang jadi persoalan bisa segera ditindaklanjuti oleh Dinas Pangan. 
 
Dijabarkanya ada sekitar 80 toko tani di Sumbar di bawah UPTD Dinas Pangan, kami berharap Dinas Pangan mengintruksikan toko-toko tani yang ada itu untuk segera mengambil produksi petani yang terdampak virus Corona.
 

" Pemerintah wajib hadir mengatasi semua akibat yang ditimbulkan dengan adanya virus Corona ini, tak bisa larangan keluar rumah saja yang diberlakukan, sementara masyarakat kita tak bisa makan setelahnya," tegas Nurkhalis.(03)