PADANG,- Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim mengungkapkan, pertanian merupakan sektor potensial yang harus tergarap optimal oleh pemerintah daerah. Upaya tersebut dilakukan, untuk memeberikan dampak terhadap positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“ Baru-baru ini, Konsulat Jenderal (Konjen) Singapura mendatangi DPRD Sumbar untuk melakukan inventarisir potensi daerah untuk dikerjasamakan, pertanian salah satu sektor yang saya rekomendasikan,” ujar Hendra saat ditemui, Kamis ( 21/3).
Dia mentakan, datangnya Consulate General of the Republic of Singapore (Konsulat Jenderal Republik Singapura) ini guna melakukan penjajakan berbagai sektor di Sumbar. Salah satunya berkaitan dengan peluang investasi dan bidang pendidikan.
Bagi Hendra, ini sebuah kesempatan yang jarang didapatkan. Artinya Negara Singapura telah melirik Sumbar karena ada potensi yang bisa dikembangkan.
“Peluang ini harus ditanggapi serius oleh Pemprov Sumbar. Karena Singapura merupakan negara yang maju dalam bidang bisnis. Transaksi ekonomi dunia diatur dari dalam negara tersebut,” tegasnya.
Keutungan lainnya yang akan didapatkan akan membangun dan menumbuhkan sistem koperasi di Sumbar.
”Kekuatan bisnis dan ekonomi di Singapura itu telah terbukti. Pemprov Sumbar mesti memaksimalkan kunjungan ini,” kata Hendra didampingi Sekretaris DPRD Sumbar Raflis.
Disampaikan Hendra peluang pertanian dan perkebunan di Sumbar ini bisa digarap lebih baik. Sejumlah komoditi Sumbar telah berhasil diekspor seperti manggis. Peluang lainnya tentunya bisa digalakkan pada pengusaha di Sumbar.
Dalam pertemuan itu, juga dibahas mengenai peluang investasi. Hendra menyebutkan untuk mendukung upaya itu, DPRD juga bakal bersinergi dengan Pemprov dalam memetakan peluang investasi yang bisa dilakukan di Sumbar.
Disampaikannya saat ini DPRD juga mengusulkan adanya kajian dan analisa risiko terhadap peluang investasi di Sumbar. Disebutkannya, kajian dan analisa ini bertujuan untuk membantu pemetaan investasi di Sumbar. Pasalnya diinternal (masyarakat) Sumbar, masih ada persoalan yang akan menganggu iklim investasi itu sendiri. Yang paling besar kendala itu adalah kepastian lahan.
pembicaraan lain yang juga disiunggung, kata Hendra, soal pendidikan seperti pola magang dan pertukaran pelajar. Kata Hendra selain ekonomi, pendidikan di negara tersebut juga telah maju pesat. Tak ada salahnya jika ada seperti pertukaran pelajar.
”Pendidikan di Singapura lebih baik di bandingkan Sumbar. Makanya sektor pendidikan juga menjadi topik kita nantinya dalam melanjutkan kerjasama,” katanya (03)