Pengawasan Pola Pendidikan Ponpes Mesti Optimal
PADANG,- Anggota Komisi V DPRD Sumbar Rahmad Saleh , meminta penyelenggara Pendidikan Pondok Pesantren (Ponpes) untuk optimal dalam melakukan pengawasan. Dia menilai , mencuatnya kasus kekerasan yang menimpa salah satu santri di Ponpes Nurul Ikhlas mesti menjadi bahan evaluasi.
“ Kejadaian ini merupakan bukti bahwa tidak semua kegiatan santri dapat diawasi secara optimal, penerapan pendidikan ini harus memiliki pola dengan sistem yang tertata,” ujarnya saat ditemui, Senin (25/2)
Sekolah ini, lanjutnya , berada pada kota Serambi Makkah jika dilogikan, ini tidak lumrah terjadi. Oleh sebab itu ,pemerintah mesti hadir dalam memberikan pengawasan sehingga tidak terjadi kejadian yang sama, setiap Ponpes dalam mengelola santri dalam asrama harus memiliki SOP yang jelas.
Menurutnya untuk mengatisipasi hal yang tidak diinginkan perlu penjaga asrama khusus yang mengelola keseharian santri di asrama, jika diserahkan kepada senior maka hal itulah yang terjadi. Pembina asrama juga memiliki fungsi untuk melakukan pembinaan karakter.
“ Meski telah dididik oleh Ponpes tanggung jawab orang tua juga memiliki peran strategis untuk membentuk karakter anak,” katanya.
Untuk proses hukum yang tengah berlangsung bagi pelaku penganiayaan, komisi serahkan kepada yang berwenang, agar tidak terjadi hal serupa maka berikan efek jera terhadap pelaku.
Dia menegaskan, kasus ini harus dijadikan sebagai pelajaran dan bahan introspeksi bagi para pemangku kegiatan pendidikan terutama yang berbasis agama.
Dia menilai memang mode pendidikan asrama, sangat berpeluang dan rawan terjadinya perpeloncoan. Dari kejadian ini tentu sangat disayangkan, padahal pesantren mengajarkan pendidikan luhur keagamaan.
“Saat ini tentunya ada sesuatu yang salah. Baik bagi pihak yayasan dan pimpinan pesantren termasuk pihak komite. Soal kelanjutan kita serahkan kepada pihak berwajib,” jelasnya
Untuk jangka panjang, dia menyarankan perlu ada komunikasi yang intensif antara pihak sekolah dengan majelis guru dan orang tua.
“Dengan kejadian hari ini, kenyataan nya sangat menyedihkan. Mungkin juga ada kelalaian dari pihak pesantren. Kita berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” tutupnya. (Publikasi03)