PADANG,- Sekertaris Komisi IV DPRD Sumbar, Taufik Hidayat meminta dinas terkait lakukan inventarisir terhadap alat penditeksi Tsunami yang telah mengalami kerusakan, menurutnya, upaya tersebut dikalukan untuk mengatisipasi jatuhnya korban jiwa jika terjadi bencana alam yang tidak dapat diprediksi.
“Sumbar merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai terpanjang di Indonesian, rata-rata masyarakatnyapun banyak yang berdomisili di daerah pesisir , oleh karena itu , alat pendeteksi Tsunami harus dalam kedaan tidak rusak agar dapat memberi aba-aba ke masyarakat,” ujarnya saat dihubungi, Rabu ( 26/12).
Dia mengatakan, dari informasi yang diterima keadaan alat pendeteksi banyak yang telah mengalami kerusakan , tidak hanya itu, banyak bagian dari alat itu hilang sehingga mengurangi sistem kerja mesin tersebut,hal ini harus di evaluasi oleh pemerintah daerah, belajar dari bencana Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, air naik secara tiba- tiba dan tidak satu orang pun yang dapat memprediksi.
Dewan yang juga Fraksi Haruna DPRD,melanjutkan pemerintah daerah mesti memastikan keberadaan jalur evakuasi dalam kedaan terawat.
“ jika bencana terjadi, jalan tersebut dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi,” katanya.
Saat ini, lanjut Taufik, pada jalur evakwasi banyak yang telah hilang tanda atau rambu-rambu jalur evakuasi, pada daerah pesisir, masyarakat yang berdomisili harus diberikan edukasi untuk menghadapi bencana sehingga mereka mengerti langkah apa yang diambil ketika akan terjadi bencana.
“ Permasalahaan kebencanaan harus ditanggapi dengan serius , jika hal itu tidak dilakukan maka akan berdampak buruk terhadap masyarakat ,” katanya.
Untuk menghadapi bencana , katanya, mesti ada menajemen yang tertata dalam penerapan , sehingga upaya untuk meminimalilsir jatuhnya korban dapat berjalan dengan mudah. Pemerintah daerah mesti menambah kederadaan shellter pada setiap kelurahan dan diiringi dengan perawatan yang optimal agar dapat digunkan dalam jangka waktu lama .
“ Kalau bisa shellter ini memiliki dua fungsi,sehingga dapat benar- benar bermanfaat, jika diatasnya shellter dibawahnya dapat digunakan untuk kantor birokrasi publik,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Saidal Masfyudin mengatakan, dari 5 juta lebih penduduk Sumbar, 20 persen atau 1 juta diantaranya tinggal dikawasan rawan bencana. Mulai dari ancaman gempa, stunami, banjir, longsor dan juga letusan gunung api.
Ia meminta, agar penganggaran bidang mitigasi dan tanggab bencana benar-benar optimal. Terkait program, dirinya meminta semua pihak bisa berkordinasi agar bisa menanggulagi .
dampak buruk bencana alam. Untuk hal yang terlihat, harusnya deteksi dini dilakukan.
"Artinya tidak kuat perhatian pemerintah dalam membangun fasilitas-fasilitas untuk penganganan bencana. Padahal daerah kita rawan. Harusnya disiapkan SOP jelas pra bencana maupun pasca bencana," ingat dia (Publikasi 03)