PADANG - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Padang seperti luput dari perhatian, meskipun memiliki prestasi segudang. Sekolah ini mengalami banyak kekurangan fasilitas belajar mengajar vital sebagai sekolah jurusan seni pertunjukan.
Hal itu dikeluhkan Kepala SMKN 7 Padang Mudirman kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Taufik Hidayat dalam kunjungan ke sekolah tersebut, Senin (15/10) pagi.
"Banyak sarana prasarana belajar - mengajar vital yang seharusnya ada di sekolah ini tetapi tidak memadai bahkan tidak bisa dipakai karena tidak mendapat biaya perbaikan," kata Mudirman.
Dia mengungkapkan, SMKN 7 Padang merupakan sekolah seni pertunjukan satu-satunya di pulau Sumatera. Sekolah ini dulunya bernama Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) dan memiliki enam program studi atau jurusan.
Dia menerangkan, enam jurusan tersebut adalah Karawitan, Tari, Teater, Musik, Broadcasting dan Tata Rias Kecantikan. Meskipun masing-masing jurusan sudah memiliki studio, namun fasilitas yang tersedia belum memadai.
"Sementara untuk studio utama atau auditorium, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Sementara ini belum bisa dipakai kembali karena kondisi gedung yang tidak memungkinkan," terangnya.
Dia menegaskan, auditorium tersebut merupakan salah satu sarana penunjang bagi siswa SMKN 7 Padang. Sebagai sekolah seni pertunjukan, tentunya para siswa membutuhkan panggung yang memadai untuk mengasah kemampuan dan persiapan mental.
Mudirman juga menyampaikan, pemerintah provinsi kurang memberdayakan SMKN 7 Padang dalam kegiatan-kegiatan resmi. Misalnya melibatkan sekolah dalam prosesi penyambutan tamu daerah, siswa SMKN 7 diundang oleh banyak kalangan tapi belum dilibatkan dalam kegiatan pemerintah daerah.
Dia berharap, aspirasi demi kemajuan SMKN 7 Padang yang disampaikan melalui anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Taufik Hidayat tersebut dapat ditindaklanjuti dalam rangka peningkatan kualitas sekolah.
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Taufik Hidayat dalam kesempatan itu menegaskan, melihat kondisi saat ini, memang masih banyak yang harus dibenahi. SMKN 7 Padang merupakan sekolah kejuruan dengan spesifikasi khusus yang harus dipelahara sebagai aset daerah.
"Harus dibenahi karena SMKN 7 ini merupakan aset daerah yang harus dijaga dengan baik. Ditambah lagi sekolah ini merupakan satu-satunya di Sumatera Barat bahkan di Pulau Sumatera," tegasnya.
Dia meminta pihak sekolah untuk meng-inventarisir kebutuhan seluruh jurusan sehingga dapat diketahui secara rinci kebutuhan sekolah. Pada prinsipnya, Taufik menyatakan sangat mendorong perkembangan dan kemajuan SMKN 7 Padang.
"Dari inventarisasi itu bisa diketahui kekurangan yang harus dipenuhi sehingga bisa lebih fokus membenahi tahap demi tahap," lanjutnya.
Dia melihat, SMKN 7 Padang tidak sekedar lembaga pendidikan formal yang fungsinya hanya untuk mendidik anak. Sekolah ini berfungsi sebagai wadah melahirkan tenaga profesional di bidang seni pertunjukan.
"Untuk menciptakan orang-orang profesional, lembaga pendidikan harus memiliki fasilitas yang baik,"tegasnya.
Taufik berjanji akan memberi perhatian khusus kepada SMKN 7 Padang. Untuk itu dia meminta pihak sekolah menyampaikan secara detail kondisi dan kekurangan yang dibutuhkan.
Ketua Komite SMKN 7 Padang, Inmart Welly didampingi sekretaris komite, Febry Chaniago dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi terhadap kedatangan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat ke sekolah tersebut.
"Kedatangan anggota DPRD Provinsi ke sekolah ini merupakan bentuk perhatian yang sangat perlu kami apresiasi. Semoga dengan perhatian semua pihak, SMKN 7 Padang bisa menjadi kebanggaan daerah ke depan," katanya. Publikasi/01