PADANG,-Menyikapi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Sumatera Barat (Sumbar) berunjuk rasa ke Kantor DPRD Sumbar, Senin (11/9). Dalam aksi yang berlangsung pukul 10.00 WIB itu aliansi BEM se Sumbar meminta pemerintah lebih optimal dalam menstabilkan rupiah.
"Melemahnya nilai rupiah jelas membawa dampak negatif, ini akan membuat perekonomian Indonesia melambat. Kita minta pusat mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa membuat nilai rupiah kembali stabil," kata kordinator aksi unjuk rasa, Tanzilal Wanda Rizki yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP)
Dia mengatakan, gejolak nilai rupiah akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Terutama bagi dunia industri yang mengandalkan produk luar sebagai bahan bakunya.
Selain meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan yang bisa menstabilkan kembali nilai rupiah, mahasiswa juga meminta pemerintah memperkuat fundamental industri manufaktur nasional, yakni dengan cara membangun industri barang modal, bahan baku, dan industri dasar.
Selanjutnya meminta pemerintah untuk tidak menambah hutang luar negeri yang menyebabkan keadaan rupiah semakin terjepit dan mengancam kestablian negara, terakhir meminta pemerintah lebih mandiri dari segi perekonomian tidak bergantung dengan negara luar.
"Salah satu bentuk kemandirian itu adalah pemerintah harus memangkas impor. Selama ini Indonesia selalu dibanjiri barang-barang impor, ke depan harus dibatasi, kalau tidak ekonomi rakyat akan terpuruk karena nilai rupiah yang semakin jatuh ini," ujarnya.
Kedatangan mahasiswa ke DPRD diterima oleh anggota DPRD Sumbar Komi Chaniago. Disebut Komi apa yang menjadi aspirasi dari mahasiswa diterima dan akan diteruskan ke pusat sesuai kewenangan yang dimiliki di DPRD.
Terkait ini, pada beberapa hari terakhir berada pada kisaran Rp15.000 per satu dolar Amerika Serikat (AS) (Publikasi 03)