" TdS adalah ajang internasional yang bisa bermanfaat untuk promo potensi daerah. Tidak mudah bagi Sumbar untuk mendapatkan kepercayaan pusat untuk menghelat kegiatan, butuh lobi yang panjang. Oleh karena itu kesempatan ini haru dimanfaatkan, " ujarnya saat ditemui, Senin( 10/9).
Dia mengatakan, tiga daerah dari 19 kabupaten/kota di Sumbar menyatakan sikap mundur sebagai penyelenggara adalah Pasaman Barat, Padang Pariaman dan Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Lanjutnya, dibiayai atau tidak oleh pusat iven ini harus dipertahankan.
"Kalau ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan, harusnya itu tidak bisa dijadikan alasan. Sebab jika dipersiapkan dengan baik, TdS akan mendatangkan pemasukan yang lebih besar dibanding kucuran dana yang dikeluarkan untuk persiapan," tegas
Dia menambahkan, TdS akan memberikan tiga keuntungan untuk daerah. Pertama dengan diselenggarakannya TdS akan ada peningkatkan kualitas jalan, kedua bisa dipakai sebagai ajang sosialisasi destinasi wisata, dan yang ketiga sebagai tempat mempromosikan produk unggulan daerah.
Arkadius berharap mundurnya tiga daerah sebagai tuan rumah tidak terulang tahun depan.
"Kita minta pada Dinas Pariwisata untuk menjalin komunikasi dengan kabupaten/kota bagaimana hal ini tidak terulang di tahun depan,"ujarnya.
<div dir="\\"auto\\"" style="\\"font-family:" arial,="" helvetica,="" sans-serif;="" font-size:="" small;\\"=""> "Karena negara yang terlibat sebagai peserta itu cukup banyak, mereka akan bisa membantu bilih diselamatkan dari kepunahan, yakninya dalam bentuk memperjuangkan bilih ini dibudidayakan dengan bantuan organisasi dunia seperti PBB, bank dunia dan organisasi lainnya," tegasnya. (Publikasi 03)