Padang (16/7) - Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas (Unand) menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD Sumbar untuk menagih janji Jokowi-JK yang belum ditepati pada Kamis.
Dalam unjuk rasa tersebut puluhan mahasiswa menggelar aksi di beberapa titik mulai dari gerbang Gedung DPRD Sumbar, bundaran Tugu Adipura dan halaman Gedung DPRD Sumbar.
Mereka membawa spanduk berisi tuntutan yang mereka tuliskan seperti "Nawacita Jokowi-JK omong-kosong belaka", harga ayam naik, harga telur naik", dengarkan jerit petani", janji palsu nawacita"
Awalnya puluhan mahasiswa berjaket hijau tersebut melakukan orasi dan memajang spanduk mereka di gerbang DPRD Sumbar, beberapa saat kemudian mereka beranjak ke bundaran Tugu Adipura sembari menggelar orasi dan bernyanyi.
Beberapa saat kemudian, mereka berkumpul dalam satu barisan dan berjalan menuju halaman DPRD Sumbar, mereka melakukan orasi, membacakan puisi dan bernyanyi meminta anggota DPRD Sumbar menemui mereka.
Dalam orasinya Ketua BEM KM Unand Faizil dalam oransinya menyampaikan beberapa tuntutan mahasiswa yaitu menuntut agar pemerintah memberikan sosialisasi yang layak kepada masyarakat secara menyeluruh ketika menaikkan harga tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak.
Kemudian tidak mempolitisasi Pertamina dan PLN yang mengakibatkan kerugian pada BUMN tersebut. Setelah itu mengembalikan sumber daya asing yang dikuasai asing untuk mewujudkan kedaulatan energi.
Selanjutnya meminta pemerintah menjamin setiap warga negara mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama tanpa ada perbedaan sesuai aturan perundang-undangan dan meminta keseriusan pemerintah dalam memberdayakan petani serta mendukung peran UMKM.
Setelah melakukan orasi, dua anggota DPRD dari komisi IV Erman Mawardi dan Taufik Hidayat menemui mahasiswa. Erman Mawardi mengucapkan terima kasih karena mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka secara tertib.
Kemudian Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius juga menemui mahasiswa di halaman DPRD Sumbar, dirinya bernegosiasi dengan perwakilan mahasiswa yang ingin ikut dalam rapat paripurna istimewa mendengar pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo.
Puluhan mahasiswa diperbolehkan masuk ke dalam ruang sidang untuk mengikuti jalannya sidang paripurna tersebut.