PADANG,- Komisi II DPRD Sumbar mendesak agar Pemprov Sumbar melalui OPD terkait untuk dapat mengawal harga komoditi pangan diseluruh daerah di Sumbar.
“Jangan sampai masyarakat dirugikan, petani dirugikan, malah yang untung pengusaha nakal,” ingat Ketua Komisi II DPRD Sumbar, Muzli M Nur,Senin , (23/7).
Komisi II yang membidangi masalah ekonomi ini memantau, saat ini yang melonjak cukup tinggi adalah harga telur dan daging ayam. Untuk telur ayam di Kota Padang harganya bahkan tembus Rp47 ribu per rak. Termasuk juga
harga daging ayam, sudah berkisar Rp40 ribu per kg. Untuk itu dewan meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dapat mengawal dan menstabilkan harga, seperti yang terjadi saat ini.
“Harusnya Dinas sudah ada strategi,” ingat Muzli. Selain harus ada strategi pengendalian harga dari Disperindag, Komisi II juga meminta agar persoalan bahan pagan tidak dijadikan komoditas politik. “Jangan sampai persoalan harga jadi bahan manuver oleh elit-elit politik maupun partai,” ujarnya.
Selama ini fluktuasi harga sangat menyengsarakan masyarakat, terutama untukkalangan menengah ke bawah. Pembentukan tim satgas sangat diperlukan, untuk mengawal tindakan spekulan yang dilakukan kartel.
"Tim satgas harus aktif melakukan penindakan terhadap pelaku usaha yang nakal yang menyebabkan harga pangan naik," tegas dia.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi II, Sitti Izzati Azis menambahkan, hari ini rencananya Komisi akan memanggil sejumlah dinas terkait untuk membahas persoalan harga.
“Kita akan konfirmasi, selama ini persoalannya apa,”jelas dia.
Sitti menegaskan, pengawalan harga oleh Disperindak amat diperlukan. Terutama soal jumlah stok dan masalah distribusi bahan pangan. Tim satgas yang dibentuk diharapkan bisa bekerja.