PADANG,- Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dilaksanakan Disdik Sumbar dinilai masih belum maksimal. Salah satunya penyebabnya masih kurangnya sosialisasi. Sehingga program perdana ini masih dikeluhkan masyarakat Sumbar.
Hal ini terungkap dalam hearing Komisi V DPRD Sumbar dengan Disdik Sumbar, baru-baru ini di DPRD Sumbar.
Sejumlah anggota komisi menyampaikan keluhan warga yang mengadu ke pihaknya mengenai sistem penerimaan siswa SMA/SMK ini.
Seperti disampaikan Apris, anggota dewan dari Dapil Padang. Dia menyebutkan banyak warga Padang yang menanyakan sistem penerimaan siswa baru ini. Pola zonasi yang diberitahukan oleh Pemerintah Pusat, dan pelaksanaanya di lapangan.
Begitu juga disampaikan anggota Komisi V lainnya Rahmat Saleh. Pria yang tinggal di Limaumanis ini juga banyak mendapatkan pertanyaan soal zonasi. Apalagi keberadaan SMA/SMK di Limaumanis cukup jauh.
”Seperti apa sosialisasi yang dilakukan Disdik untuk program ini. Masyarakat banyak tak mengetahuinya,” katanya.
Bahkan, anggota Komisi V lainnya Amora Lubis mengaku minim mengetahui pola PPDB tahun ini. Padahal sebagai mitra kerja di komisi, pihaknya semestinya diberitahu polanya.
”Tahun ini kami tak mengetahui sistemnya, sehingga kami kesulitan menjawab pertanyaan dari warga,” kata pria dari Dapil Pasaman-Pasbar ini.
Di sisi lain, Sabrana anggota DPRD dapil Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Solsel menyorot pelaksanaan PPDB online yang masih sedikit. Terutama di Kabupaten Solok dan Solsel. Padahal jaringan internet di dua lokasi itu mencukupi.
Ketua Komisi V Hidayat menyorot zonasi pada sistem PPDB ini. Bahkan dia mengakui ada keluhan aplikasi yang tak berjalan. Termasuk keluhan tak lolos di pilihan pertama, juga tak lolok di pilihan kedua. Walau nilai rata-rata memenuhi standar di sekolah pilihan kedua.
Menyikapi itu, Kepala Disdik Sumbar Burhasman mengakui ini sistem baru. Pola ini katanya baru dilakukan tahun ini. Jadi belum bisa berjalan dengan sempurna. Namun dia berharap upaya untuk menyempurnakan ini didukung oleh DPRD.
Untuk sosialisasi, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan kepala SMP/MTs di kabupaten/kota terkait sistem ini. Namun dirinya tak bisa memastikan apakah informasi yang disampaikan itu sampai ke pelajar SMP/MTs.
Selain itu, pihaknya juga bersosialisasi menggunakan media massa. ”Ini menjadi perhatian kita untuk terus gencar bersosialisasi. Sambil menyempurnakan pola penerimaan siswa ini,” katanya. (Publikasi 03)