Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Arkadius dt Intan Bano meminta pemerintah provinsi untuk mengevaluasi rencana maskapai AirAsia menutup penerbangan langsung dari Padang ke Singapura sehingga menemukan solusi yang tepat agar penerbangan ini tetap berjalan.
"Sumatera Barat sebagai daerah wisata tentu akan mengalami kerugian apabila penerbangan langsung Padang-Singapura ini dihentikan, kami desak pemporv agar mencarikan solusi persoalan ini," kata dia.
Ia mengatakan evaluasi itu dilakukan agar pemerintah mengetahui secara pasti penutupan penerbangan tersebut, apakah persoalan sedikitnya penumpang atau jumlah penerbangan yang terlalu banyak dan sebagainya.
"Apabila maskapai itu perlu dibantu secara finansial agar penerbangan ini tetap berlanjut, tentu akan kita perjuangkan," kata dia.
Selain itu opsi untuk mengurangi frekuensi penerbangan dari setiap hari menjadi dua atau tiga kali seminggu tentu juga menjadi solusi agar penerbangan ini tetap berlanjut.
Menurutnya dengan kehadiran Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat pemerintah harus mampu menghubungkan bandara ini dengan negara lain seperti ke benua Eropa, Australia dan negara lainnya.
"Seharusnya penerbangan ke luar negeri itu diperbanyak bukan malah dihentikan. Kami minta agar penerbangan Padang-Singapura ini tetap dipertahankan," katanya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit berharap rute penerbangan Padang-Singapura yang dilayani maskapai Air Asia tidak ditutup karena akan merugikan pariwisata daerah.
"Kita akan coba lobi agar tidak ditutup, tetapi frekuensinya saja yang dikurangi menjadi tiga kali seminggu," kata dia.
Ia mengatakan itu terkait wacana penutupan rute penerbangan oleh maskapai Air Asia pada 17 Mei 2018.
Pemprov Sumbar mengagendakan pertemuan dengan pihak maskapai pada 15 Mei 2018, diantaranya membicarakan dukungan promosi di Singapura.
Promosi itu diharapkan bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Sumbar menggunakan maskapai Air Asia.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Barat Ian Hanafiah mengatakan penerbangan langsung rute Padang-Singapura yang dilakukan oleh maskapai AirAsia sebaiknya dikurangi bukan dihentikan karena program ini masih kurang promosi.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat bernegosiasi agar penerbangan ini tetap ada namun dengan intensitas yang lebih sedikit," kata dia.
Menurut dia maskapai AirAsia sebaiknya belajar ketika mereka membuka rute Padang- Malaysia. Awalnya penerbangan itu dimulai dengan tiga kali seminggu, karena potensinya bagus naik jadi empat kali seminggu dan saat ini sudah dua kali sehari.
"Seharusnya ini yang dilakukan oleh Air Asia karena potensi wisata yang dimiliki oleh Padang dan Singapura cukup besar," ujarnya
Air Asia membuka penerbangan langsung Padang-Singapura pada Februari 2018.