Anggota DPRD Sumatera Barat Saidal Masfyuddin mempertanyakan anggaran pendaftaran sebagai bentuk pengajuan diri menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 sebesar Rp1 miliar yang harus diberikan kepada KONI Pusat.
“Anggaran ini tidak pernah dibahas, selama ini kami hanya membahas anggaran pembangunan sarana dan prasarana pendukung menjadi tuan rumah PON 2024 itu,” kata dia di Padang, Selasa.
Ia mengatakan dalam pembahasan anggaran 2017 yang difokuskan adalah pembangunan Main Stadium di Sikabu Kabupaten Padang Pariaman yang akan menjadi pusat perhelatan kegiatan tersebut.
Pada APBD Sumbar dianggarkan sebesar Rp300 miliar secara multi years atau sistem tahun jamak untuk pembangunan Main Stadium itu.
Pembangunannya hingga saat ini telah menghabiskan anggaran sebesar Rp200 miliar dan tahun ini kembali dianggarkan sebersar Rp100 miliar.
“Jadi anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pendaftaran menjadi tuan rumah PON darimana datangnya. Bisa jadi ini terlupakan atau ada masalah teknis,” ujarnya.
Politisi Golkar itu mengatakan apabila ada kendala seperti ini hendaknya Pemprov Sumbar membicarakan hal ini dengan anggota DPRD untuk mencari solusinya.
“Apabila Sumbar gagal menjadi tuan rumah PON 2024 tentu hal ini harus diterima dengan lapang dada,” katanya.
Sementara Ketua Komisi V DPRD Sumatera Barat Hidayat melihat Gubernur bersama OPD terkait belum serius mengajukan provinsi ini menjadi tuan rumah PON 2024 bersama lima provinsi lainnya.
“Koordinasi antara pemprov di tingkat pusat lemah sehingga kita gagal mengajukan diri,” katanya.
Seharusnya KONI mengusulkan pada saat rapat anggaran atau rapat komisi mengajukan diri sebagai tuan rumah PON harus ada penambahan uang sebesar Rp1 miliar.
“Selama ini KONI selalu fokus dalam pembinaan cabang olahraga yang dilakukan melalui perlombaan Porprov dan Porda,” katanya.
Ia juga menambahkan untuk menjadi tuan rumah jangan hanya dilimpahkan ke KONI saja akan tetapi dukungan dari Pemprov dan DPRD harus ada.
Menurutnya jika Sumatera Barat terpilih menjadi tuan rumah tentu akan memiliki banyak dampak positif bagi daerah ini.
“Apabila ada keseriusan dari pemerintah tentu hal ini tidak akan terjadi,” katanya.
Ia mencontohkan provinsi lain telah mematangkan diri sebagai tuan rumah PON 2024 seperti Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari hasil rapat terakhir yang dilakukan Tim Verifikasi Bidding, Ketua Tim Verifikasi K. Inugroho melihat Bali sudah sangat serius untuk menjadi tuan rumah bersama Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka telah mempersiapkan 32 lokasi opertandingan cabang olahraga.
“Bahkan tim verifikasi menganggap lokasi itu telah sempurna,” kata dia.