Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Hidayat menyesalkan insiden listrik padam saat pelaksaaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Insiden ini diketahui terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Padang, Senin (2/4) lalu.
"Insiden listrik padam ini sangat kami sesalkan karena berdampak kepada siswa peserta UN," kata Hidayat, Selasa (3/4).
Dia meminta situasi itu tidak terulang lagi, baik di sekolah tersebut maupun di sekolah lain di Sumatera Barat. Dalam situasi itu, menurut Hidayat yang dirugikan adalah siswa, terutama kepada konsentrasi mereka menghadapi ujian.
"Situasi ini jelas berdampak, terutama kepada konsentrasi siswa peserta UN," ujarnya.
Listrik padam juga berpengaruh kepada waktu pelaksanaan ujian yang menjadi tertunda, menunggu listrik kembali menyala. Akibatnya, jadwal ujian untuk sesi berikutnya juga menjadi diundur karena seluruh sekolah melaksanakan ujian dengan pembagian sesi.
Dia belum bisa memastikan apakah insiden tersebut disebabkan kurang koordinasi antara pihak sekolah dan dinas terkait dengan pihak PLN. Namun, yang pasti DPRD menurut Hidayat sudah mengingatkan hal itu jauh-jauh hari.
"DPRD sudah mengingatkan agar membangun koordinasi, baik dengan PLN untuk pasokan listrik maupun pihak Telkomsel sebagai penyedia jaringan," lanjutnya.
Hidayat menambahkan, Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat sepakat untuk tidak turun meninjau pelaksanaan UNBK SMK. Namun, peninjauan dilakukan sebelum pelaksanaan untuk memastikan kesiapan sekolah yang akan menyelenggarakan UNBK.
"Peninjauan saat UN tidak kami lakukan supaya tidak mengganggu konsentrasi siswa tapi sebelumnya Komisi V sudah turun untuk memastikan kesiapan sekolah," tambahnya.
Insiden listrik padam saat ujian berlangsung di SMKN 6 Padang tersebut menurut Hidayat akan menjadi catatan untuk evaluasi. Dia mengingatkan agar pada pelaksanaan UNBK selanjutnya, insiden seperti itu tidak terulang lagi. Pihak sekolah hendaknya dapat membangun koordinasi dengan PLN dan Telkomsel agar ujian tidak terganggu listrik padam atau gangguan jaringan internet lelet.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden listrik padam saat ujian terjadi di SMKN 6 Padang. Listrik padam berlangsung sekitar 45 menit sejak sekitar pukul 09.00 Wib. Insiden ini membuat siswa harus menunggu sampai listrik kembali menyala untuk menuntaskan ujian.
Meski demikian, Kepala SMKN 6 Padang Ishakawi memastikan seluruh soal ujian yang sudah dikerjakan siswa tersimpan di database server. Menurutnya, komputer server tidak mati pada saat listrik padam sehingga jawaban dari soal ujian yang sudah dikerjakan siswa tidak terhapus. (Publikasi/01)