PADANG, - Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Mockhlasin menilai banyaknya usaha dalam jaringan (daring) yang terjadi akhir-akhir ini mempengaruhi jumlah pengangguran di daerah itu karena berkurangnya omset perusahaan ritel.
" Perusahaan ritel membutuhkan tenaga kerja cukup banyak untuk mengembangkan usahanya, apabila bisnis mereka turun tentu akan berdampak langsung terhadap jumlah penganggur," ujarnya ,Selasa ( 7/11).
Menurutnya, saat ini penjualan daring sedang bergairah dan berpengaruh terhadap omset sejumlah perusahaan ritel. Penurunan omset yang didapatkan perusahaan dapat berdampak terhadap meningkatnya angka penganggur.
Solusinya adalah perusahaan ritel harus melakukan inovasi agar terus bertahan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk mencari solusi berupa kemudahan terhadap pengembangan ritel di Sumbar.
"Kemudahaan tersebut akan menarik investasi dan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat Sumbar," kata dia.
Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Sumbar Nofrizon menyatakan pemerintah belum optimal memberi peluang investasi terutama di bidang industri yang mampu menyerap ribuan ternaga kerja.
Selain itu pemda sebaiknya melakukan pemetaan dan menghitung potensi serapan tenaga kerja di seluruh kota dan kabupaten di Sumbar sebagai bentuk perencanaan daerah.
"Setiap daerah memiliki potensi yang berbeda dalam hal ini pemerintah harus dapat membaca dan memetakan potensi tersebut dalam penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
Menurutnya hal tersebut harus menjadi prioritas daerah jika memang ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Pemerintah harus terlibat aktif dalam membuka investasi di Sumbar, berikan kemudahaan yang sesaui dengan aturan yang ada kepada para investor untuk mendirikan usaha mereka di daerah ini," tukasnya (Publikasi 03)