PADANG - Meskipun masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global namun Sumatera Barat optimis memasang target pertumbuhan ekonomi (PE) tahun 2018 sebesar 6,26 persen. Percepatan penggunaan anggaran untuk belanja pemerintah menjadi salah satu upaya pencapaian target tersebut.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menegaskan, target pertumbuhan tersebut dipatok dengan penuh pertimbangan. Perbaikan realisasi belanja pemerintah akan mendongkrak pertumbuhan disamping mengundang masuknya investasi.
"Peningkatan kinerja realisasi belanja pemerintah menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Ini membangun optimisme terhadap pencapaian target tersebut," katanya, usai rapat paripurna DPRD, Kamis (5/10).
Target pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tahun 2018 naik cukup signifikan dibanding tahun 2017 yang hanya sebesar 5,7 persen. Nasrul menyatakan, target pertumbuhan ekonomi tidak bisa dinilai dari sikap terlalu percaya diri atau tidak realistis. Besaran target tersebut sudah mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurutnya, banyak variabel yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi, meskipun diakui, kondisi ekonomi nasional, regional maupun ekonomi global akan selalu membayangi. Untuk peningkatan kinerja penyerapan anggaran pemerintah daerah, Nasrul menegaskan akan terus melakukan pemantauan terhadap kinerja organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dalam melaksanakan kegiatan yang sudah diprogramkan di dalam APBD.
"Penggunaan dan penyerapan anggaran APBD oleh OPD akan terus dipantau dan dievaluasi dalam rangka peningkatan kinerja penyerapan anggaran," tegasnya.
Disamping peningkatan kinerja serapan anggaran untuk belanja pemerintah dan investasi, perbaikan kinerja pada sektor lapangan usaha juga akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Sektor lapangan usaha pertanian, perikanan, perkebunan, industri pengolahan dan lainnya akan terus didorong untuk berkembang dan terus membaik.
"Pemerintah terus memberikan dorongan perbaikan pada sektor-sektor lapangan usaha melalui upaya kemandirian pangan, dukungan terhadap perkembangan usaha perkebunan kelapa sawit dan kakao serta berbagai program lainnya," ujarnya.
Target pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tersebut berada di atas target nasional yang hanya sebesar 5,6 persen, naik dari tahun 2017 sebesar 5,3 persen. Sementara untuk pergerakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat sendiri dari tahun 2015 sebesar 5,52 persen turun menjadi 5,26 persen pada tahun 2016.
Target tersebut sebelumnya mendapat sorotan dari Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat. Marlina Suswati, juru bicara Fraksi Golkar mempertanyakan apakah target tersebut tidak terlalu percaya diri.
Marlina mengingatkan, melihat kondisi beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi hanya naik pada kisaran 0,1 hingga 0,3 persen saja. Namun untuk tahun 2018 ditargetkan naik lebih besar.
"Apakah target ini tidak terlalu percaya diri karena melihat pertumbuhan beberapa tahun terakhir," kata Marlina.
Dia mengingatkan agar pemerintah daerah memasang target yang realistis sehingga arah pembangunan dapat tercapai secara bertahap. Meskipun pada prinsipnya, sebagai bagian dari pemerintah, DPRD juga berharap pertumbuhan ekonomi yang terus membaik setiap tahun. (pmc/Publikasi 01)