Ketua DPRD Sumbar Resmikan Museum Kebudayaan Kota Sawahlunto

Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim meresmikan Museum Kebudayaan Kota Sawahlunto, Jumat (23/6). (Foto: Arneldi)

SAWAHLUNTO - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi  Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim meresmikan tiga museum, bagian dari seribu museum kebudayaan Kota Sawahlunto, Jumat (23/6).

Tiga museum yang diresmikan tersebut adalah Museum Lukisan dan Etnografi kayu, Museum Tari dan museum alat-alat musik. Seluruh museum bertempat di gedung peninggalan tambang masa penjajahan kolonial di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Lembah Segar.

Hendra Irwan Rahim mengapresiasi Kota Sawahlunto yang terus berbenah mengumpulkan kenangan sejarah masa lalu sebagai kota tua bekas tambang yang sudah "mati" untuk dikemas menjadi lokasi wisata Kota Tua.

"Kota Sawahlunto sangat pantas diberi apresiasi karena dengan upaya yang serius mengumpulkan kenangan sejarah kota tambang yang sudah mati menjadi kota tua yang berseri," kata Hendra saat soft opening tiga museum tersebut.

Hendra menambahkan, Pemerintah Kota Sawahlunto sejak zaman kepemimpinan Walikota Amran Nur hingga saat ini dipimpin Ali Yusuf telah menyusun kembali puing-puing kota tua untuk dikemas menjadi kota bernuansa budaya, untuk tujuan wisata kota tua.

"Hasilnya, kota ini semakin menunjukkan jati diri menjadi kota tua. Ini perlu didorong agar seluruh potensi sejarah yang bisa digali dan diangkat ke permukaan menjadi pengaya "koleksi" Kota Tua Sawahlunto," tambahnya.

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf menuturkan, gedung yang digunakan sebagai museum merupakan cagar budaya, aset Tambang Batubara Bukit Asam. Gedung-gedung tersebut dulunya antara lain merupakan rumah dinas pejabat pengawas tambang dan mess bujangan pekerja tambang.

"Dengan memanfaatkan aset ini, kami berharap museum ini sekaligus menjadi daya tarik bagi Sawahlunto sebagai Kota Tua," katanya.

Dibalik terwujudnya tiga museum tersebut, ada tiga kolektor yang merupakan pemilik dari koleksi-koleksi yang ada di museum. Mereka adalah Yukon, kolektor peralatan seni, Fauziah untuk mengisi museum tari dan Dian Wijaya yang mengisi sebagian besar museum lukisan. *PUBLIKASI/01