Hindari Kecurangan, DPRD Sumbar Minta Pengawasan UN Diperketat

PADANG - Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun 2017 telah berlangsung sejak Senin (3/4) hingga Kamis (6/4) mendatang. UN SMK diikuti oleh 22.820 siswa, diantaranya 18.976 siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan 3.854 siswa mengikuti Ujian Nasional berbasis kertas.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat meminta pelaksanaan ujian nasional tidak dinodai kecurangan. Para siswa diharapkan untuk percaya kepada kemampuan sendiri, sementara pihak sekolah agar jangan melakukan kecurangan untuk meluluskan siswanya. Pengawasan Dinas Pendidikan hendaknya dilakukan dengan ketat, sebab ujian nasional merupakan salah satu langkah mempersiapkan generasi penerus bangsa.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Darmon meminta, para siswa yang mengikuti ujian nasional tidak terpengaruh isu-isu kunci jawaban. Para siswa diminta untuk percaya kepada kemampuan sendiri.

"Para siswa hendaknya percaya kepada kemampuan sendiri, jangan terpengaruh isu kunci jawaban," katanya, Selasa (4/4).

Untuk menghadapi ujian nasional, lanjutnya, tentunya para siswa sudah dipersiapkan dengan baik oleh sekolah melalui tryout dan sebagainya. Persiapan itu diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa menghadapi ujian dan tidak terpengaruh dengan isu kunci jawaban.

"Persiapan itu tentunya untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. Dengan rasa percaya diri, kita yakin siswa bisa menghadapi ujian dengan tenang dan tidak terpengaruh dengan isu kunci jawaban dan tidak berlaku curang dalam ujian," ujarnya.

Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat lainnya, Supardi, meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan pengawasan ketat dalam pelaksanaan UNBK. Pihak sekolah jangan sampai menodai UN dengan melakukan tindakan curang agar siswanya bisa lulus.

"Kami meminta Dinas Pendidikan melakukan pengawasan ketat dan pihak sekolah jangan menodai dengan kecurangan. Kalau ada sekolah yang curang, harus ditindak tegas," katanya.

Ujian nasional, lanjutnya, merupakan salah satu langkah menyiapkan generasi penerus bangsa yang harus ditanamkan nilai-nilai kejujuran. Untuk itu, fungsi pengawasan harus berjalan dengan baik dan kejujuran harus menjadi komitmen seluruh stakeholder terkait.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Burhasman Bur menyebutkan, UNBK SMK di Sumatera Barat tahun ini diikuti oleh 18 975 siswa dari total 22.820 siswa yang ikut UN. 3.854 siswa lainnya mengikuti UN berbasis kertas. Ujian akan berlangsung hingga tanggal 6 April mendatang. UNBK SMK akan berlangsung di 81 SMK Negeri dan 65 SMK di seluruh Sumatera Barat.

Sementara itu, untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), UN akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 April 2017. Untuk kelancaran UNBK, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT PLN dan PT Telkomsel, agar tidak ada gangguan pasokan listrik dan gangguan jaringan internet selama UN berlangsung. *Publikasi.