Wakil Ketua DPRD Sumbar, Nanda Satria melaksanakan reses perorangan masa sidang ketiga tahun 2025 dengan menjemput aspirasi warga Tanjung Aur, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Rabu (30/7).
Dalam kegiatan itu berbagai aspirasi disampaikan masyarakat kepada Nanda. Diantaranya soal tawuran remaja yang meresahkan, usulan untuk pembangunan jembatan, minimnya penerangan jalan, permintaan baju seragam untuk kelompok bundo kanduang, dan sejumlah persoalan di bidang pendidikan.
Salah seorang masyarakat yang hadir dalam reses itu, Linda mengharapkan ada fasilitas penerangan yang memadai di Jalan Solok Baru tepatnya dekat kawasan kolam ABG.
“Saya tinggal di Jalan Solok Baru di atas kolam ABG, pada beberapa titik di kawasan itu belum ada lampu penerangan jalan pak. Minimnya penerangan sangat membahayakan pengendara, karena ruas jalan itu rawan akan longsor, mohon perhatiannya untuk ini pak,” ujar Linda.
Selain mengharapkan adanya perhatian terhadap kebutuhan penerangan jalan, Linda juga menyampaikan keluhan terkait maraknya tawuran remaja di Kota Padang.
Disebutnya, seringnya tawuran remaja membuat masyarakat was-was akan keselamatan anak-anak mereka saat berangkat dan pulang sekolah. Ia berharap ada solusi terkait permasalahan ini dari pihak-pihak yang terkait.
Sementara itu, warga lainnya Yani mengusulkan bantuan untuk pelebaran jalan, mulai dari Jalan Tanjung Aur, Sungai Bangek hingga perbatasan Balai Gadang di Batipuh Panjang. Sebab, jalan yang ada sekarang ini kecil terbilang kecil, dan tidak memiliki bibir jalan yang memadai, sehingga membuat ruas jalan yang ada tersebut rawan dengan kecelakaan.
“Di jalan Tanjung Aur hingga Sungai Bangek ini banyak anak sekolah dan mahasiswa yang hilir mudik, tapi jalannya kecil dan tidak ada bibir jalan di kiri kanan, hal ini rawan dengan kecelakaan. Jika ada bibir jalan yang sedikit luas di kiri kanan, ketika ada pengendara yang memotong, pengendara yang lain bisa mengambil jalan ke tepi,” ucapnya.
Erman, warga RT 04, RW 06, Tanjung Aur juga menyampaikan permintaan agar adanya akses jembatan penghubung ke Kampus UIN Imam Bonjol guna menunjang aktivitas petani dan pelajar.
Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan kepadanya, Nanda Satria menyatakan bahwa kegiatan reses menjadi sarana penting untuk menampung suara masyarakat secara langsung.
Ia menegaskan, berbagai masukan dari warga tadi akan diperjuangkan sesuai kewenangan yang dimiliki pemerintahan provinsi. Untuk yang kewenangannya di Kota Padang, akan disampaikan langsung kepada Pemerintah Kota Padang, khususnya kepada Wali Kota, Fadly Amran.
“Terkait penerangan jalan karena kewenangannya di kota, kami akan sampaikan ke Dishub Kota Padang. Kami dorong ini agar masuk prioritas pengerjaan. Sementara untuk pelebaran jalan yang tadi juga disampaikan, info yang kami dapat itu sudah masuk di APBD 2026 Kota Padang, ini akan kita kawal melalui anggota DPRD Padang dari Fraksi NasDem agar bisa terealisasi di tahun depan,” tegas politisi muda NasDem tersebut.
Adapun untuk tawuran, terang dia, dalam waktu dekat Wali Kota, Fadly Amran akan meluncurkan program Dubalang Kota. Sistem keamanan berbasis kearifan lokal Minangkabau ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan tawuran remaja yang semakin mengkhawatirkan.
“Program Dubalang Kota akan segera dilaunching oleh Pak Wali, kita dukung itu untuk segera jalan, sehingga permasalahan tawuran di Kota Padang ini juga bisa teratasi,” tukasnya.
Melalui reses ini, Nanda menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya di Kota Padang. (*)