Tinggal di kawasan dekat kampus Universitas Andalas (Unand), masyarakat Koto Panjang, Limau Manis, Pauh, Padang, punya sejumlah peluang usaha yang menjanjikan. Seperti usaha makeup artist (MUA), sewa pinjam kebaya dan usaha menjahit baju. Usaha ini bisa dijalankan para ibu-ibu untuk membantu ekonomi keluarga.
Namun hambatannya, mereka tidak memiliki keahlian. Para ibu-ibu warga Koto Panjang ini meminta pemerintah memberikan pelatihan MUA dan menjahit, sekaligus juga bantuan peralatan. Sehingga mereka bisa membuka usaha dan membantu perekonomian keluarga.
"Kami sangat mau berusaha. Peluang ada. Tapi keahliannya yang kami belum ada. Tolong berikan kami pelatihan dan kalau bisa bantu juga peralatan," ujar Izzatul Fitri, warga Koto Panjang.
Permintaan itu ia sampaikan langsung pada Wakil Ketua DPRD Sumbar, M. Iqra Chissa Putra saat pertemuan dalam rangka kegiatan reses, Minggu (27/7) di Koto Panjang tersebut.
Izzatul mengatakan, banyak mahasiswi Unand yang butuh MUA apalagi saat wisuda. Begitu juga dengan kebaya.
"Jam 3 subuh mereka pergi ke arah pusat kota untuk make up. Jika ada di sini kan dekat, tentu mereka mau. Ini peluang untuk kami," katanya.
Begitu juga dengan usaha jahit dan sewa kebaya. Ia menilai tidak semua mahasiswa memiliki atau mau mengeluarkan uang untuk biaya membuat kebaya. Jadi peluang usaha sewa baju kebaya juga berpotensi akan laku.
"Selain bisa sewa kebaya. Mahasiswa juga bisa jahit di kami karena dekat dengan kampus. Ini bisa jadi sumber pendapatan kami," katanya.
Mereka minta Iqra bisa membantu asar mereka bisa dilatih pandai make up dan menjahit.
Iqra Chissa menyambut permintaan masyarakat tersebut. Ia mengatakan akan segera menggelar pelatihan menjahit dan make up untuk warga Koto Panjang.
"Kita laksanakan langsung dalam Tahun 2026 ini juga. Ini nanti program dari dana pokir (pokok pikiran) saya sebagai wakil ketua DPRD," paparnya.
Nanti setelah ikut pelatihan, tambah Iqra, bisa diupayakan untuk bantuan peralatan bagi masyarakat. Namun program bantuan peralatan tersebut harus didahului dengan pelatihan dulu, sesuai dengan aturan.
"Jadi kita buat pelatihan dulu, ikuti. Lalu baru kita lanjutkan dengan bantuan peralatan. Silakan ibu-ibu bentuk kelompok dan berikan pada staf saya," ujarnya.
Selain terkait pelatihan makeup dan menjahit, banyak aspirasi lain yang disampaikan warga pada Iqra.
Secara garis besar, usulan maupun aspirasi warga setempat lebih menyinggung soal peningkatan ekonomi, penyelesaian kemiskinan dan juga perbaikan infrastruktur di Koto Panjang, Kelurahan Limau Manis itu.
Sementara, warga setempat lainnya, Armadhan menyampaikan usulannya menyangkut bantuan modal bagi pelaku usaha kecil yang ada di tempat mereka.
Secara ekonomi, di lingkungan kampus Unand yang banyak menjadi pelaku UMKM serta petani, dan sudah ada membantu beberapa kelompok.
Makanya, ia berharap pelaku UMKM dan petani di Kelurahan Limau Manis ini bisa difasilitasi oleh dewan untuk dapatkan bantuan modal guna meningkatkan ekonomi mereka.
Menanggapi berbagai aspirasi masyarakat, Iqra mengatakan akan menindaklanjuti seluruhnya. Namun ia menjelaskan apa yang disampaikan masyarakat ada yang berada di luar kewenangan pemerintah provinsi.
"Namun bukak berarti tidak kami tindak lanjuti. Tetap kami tindaklanjuti karena kader ada di semua level pemerintahan mulai dari kota, provinsi hingga pemerintah pusat," ujarnya.
Untuk sebagian usulan, Iqra mengingatkan masyarakat untuk membentuk kelompok. Seperti untuk pelatihan. Ini dikarenakan sesuai aturan, bantuan hanya bisa diberikan untuk kelompok.
Sementara untuk infratruktur ia meminta masyarakat melengkapi dengan pengajuan proposal agar bisa segera ditindaklanjuti.
"Untuk infrastruktur tidak bisa dilaksanakan Tahun 2025 seperti pelatihan karena waktu tidak mencukupi. Jadi kita perjuangkan untuk dilaksanakan tahun 2026," paparnya.
Iqra mengatakan pada masyarakat, inilah tujuan dari pertemuan dengan masyarakat dalam kegiatan masa reses, yakni mengumpulkan permintaan masyarakat untuk nanti dimasukkan dalam program pemerintah.
Agar aspirasi masyarakat bisa tertampung dengan baik, setiap kegiatan resesnya, Iqra didampingi tenaga ahli. Ada tiga tenaga ahli yang mendampingi iqra baik itu bidang pendidikan, ekonomi dan infrastruktur