Sijunjung, Set DPRD---Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim menghimbau kabupaten/kota se Sumbar untuk lebih menggalakan program keagamaan terutama pada bulan Ramadan. Program keagamaan akan lebih efektif dalam membentuk karakter generasi muda yang terdidik dan agamais
"Modrenisasi memberikan pengaruh negatif yang luar biasa. Banyak generasi muda kita yang terjerumus kedalam pengaruh tersebut. Maka dari itu, perlunya program khusus keagamaan. Hal itu akan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif, " kata Hendra usai pelaksanaan Safari Ramadan di Masjid Al-Furqon Nagari Padang Sibusuak Kabupaten Sijunjung, Jum’at lalu.
Hadir pada kesempatan itu Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Padang Kolonel (Pnb) I Putu Gede Suartika, Wakil Bupati Sijunjung Arivval Boy, Kabag Publikasi dan Dokumentasi Set DPRD Sumbar Erdi Janur dan sejumlah SKPD Provinsi Sumbar lainnya.
Dikatakankan Hendra Irwan Rahim, untuk mewujudkan Sumbar yang agamais, DPRD tegas meminta semua kepala daerah untuk terus menggalakkan program kembali ke Surau (masjid). Tak hanya itu, semua kepala daerah diminta untuk meyuarakan dan mengimplementasikan imbauan tersebut, dengan melahirkan lebih banyak perda syariah di daerahnya.
"Bagaimana generasi kita kembali ke Surau, seperti dahulunya. Tempat berkomunikasi, menambah wawasan, ini sangat besar manfaatnya, program kembali ke Surau ini. Untuk itu kepala daerah harus proaktif membuat regulasi yang diperlukan," tambahnya.
Dijelaskan Hendra, pendekatan generasi muda terhadap nilai-nilai agama amat penting. DPRD siap mendukung kabupaten/kota untuk melahirkan lebih banyak perda syariah, demi memagar penerus umat Islam dari liberalisasi. Kehidupan beragama salah satu diantara sekian banyak sektor harus mendapatkan perhatian besar bagi bangsa dibandingkan dengan sektor kehidupan yang lain. “Sebab pencapaian pembangunan bangsa yang bermoral dan beradab sangat ditentukan dari aspek kehidupan agama, terutama dalam hal pembinaan bagi generasi muda,†terang Hendra.
Ditambahkannya lagi, maka dari itu perlu dilakukan pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran memelihara secara terus menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma-norma yang ada dalam tatanan agama. Namun juga perlu dipahami bahwa pembinaan tidak hanya berkisar pada usaha untuk mengurangi serendah-rendahnya tindakan-tindakan negatif yang dilahirkan dari suatu lingkungan yang bermasalah, melainkan pembinaan harus merupakan terapi bagi masyarakat untuk mengurangi perilaku buruk dan tidak baik dan juga sekaligus bisa mengambil manfaat dari potensi masyarakat, khususnya generasi muda. "Membangun kesadaran bagi generasi bukanlah hal yang gampang untuk tercapai secara maksimal, tetapi dalam pembinaan kesadaran yang menjadi hal pokok untuk dibangun, " sebutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy mengatakan, pemkab Sijunjung sedang berupaya meningkatkan dan memaksimalkan program keagamaan. Saat ini, kata dia, pemkab sedang merancang kerjasama dengan para ulama, tokoh masyarakat, termasuk para pakar pendidikan keagaman untuk bersinergi dalam membina, membentuk generasi muda yang agamais.
"Banyak program yang akan kami galakan. Seperti Nuzul Quran, Tablik Akbar, dan program keagmaan lainya. Kegiatan tersebut tak lain untuk menciptakan generasi muda yang lebih baik, sehingga menjadi cikal bakal pemimpin yang bijaksana dan taat dengan agama, " katanya.
Dia juga mengatakan, untuk menwujudkan program tersebut secara berkelanjutan. Pemkab bersama dengan DPRD dan pihak terkait lainya untuk menyusun sebuah regulasi atau aturan yang mengakomodir hal tersebut. Sehingga apa yang menjadi acuan dan tujuan dari pembinaan agama dapat dilaksanakan dengan maksimal. "Jika itu untuk lebih baik dan kebaikan bangsa dan daerah, kenapa tidak kita buatkan peraturan daerahnya. tentunya tak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi," tutupnya. */Publikasi