DPRD Sumbar Harapkan UN Tahun Depan Berbasis Komputer

Padang, Set DPRD---Komisi V DPRD Prov. Sumbar berharap Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA tahun depan sudah menerapkan UN Berbasis Komputer (UNBK). Ketua Komisi V DPRD Sumbar Drs. H. Apris saat meninjau pelaksanaan UN di Kota Padang mengatakan, model UNBK lebih efektif dibanding berbasis kertas yang mayoritas kini dilaksanakan Sumbar. 

            "Dengan komputer tentu lebih baik dan tertib. Dan hal ini juga bisa untuk mengantisipasi berbagai kecurangan," ungkap Apris saat meninjau UN di SMK Negeri 3 Kota Padang, Senin (4/4). 

            Apris menyebutkan, kemarin merupakan UN hari pertama untuk tingkat SLTA sederajad. Dimulai pukul 07.30 Mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indonesia. Setelah itu, Kimia untuk jurusan IPA dan Georafi untuk IPS. "Untuk diketahui, saat ini hanya 45 sekolah di Sumbar yang menyelenggarakan UNBK. Dari 45 sekolah tersebut, terdiri dari 35 SMK, 4 SMA dan 6 sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)," jelas Apris.

            Menurut Apris, terlepas UNBK atau kertas, memang secara keseluruhan pihaknya melihat proses pelaksanaan UN tahun ini sudah cukup baik. Dari tinjuannya ke pada sejumlah sekolah di Kota Padang, SMK Negeri 3, SMK Negeri 6, SMA Adabiah dan Adabiah 2, dinilai lancar, tenang dan pengawasan sudah baik. "Demikian juga dari segi pendistribusian soal," paparnya. 

            Di kesempatan yang sama Anggota Komisi V Drs. Achiar, S.Pd, M.Pd berharap UN tahun ini tanpa kecurangan. "Memang tahun lalu masih ada terendus kecurangan. Untuk ini kepada sekolah diingatkan agar aktif mencari tahu guna memastikan tak ada kunci menyebar di kalangan siswa. "Lagian UN bukanlah penentu seratus persen kelulusan. Makanya jangan sampai siswa nanti terpedaya, kalau ada pihak yang tak bertanggungjawab menyebar kunci jawaban," harap Achiar.

            Kepala SMK Negeri 3 Padang Dasrizal mengakui, karena kekurangan jumlah komputer, memang sekolahnya belum bisa menerapkan UNBK. Namun terang dia, ditargetkan tahun depan sudah bisa melaksanakan sistem tersebut. Selain kekurangan jumlah kumputer, untuk melaksanakan UNBK SMK 3 juga butuh 4 ruangan tambahan.

            Untuk tahun ini jelas Dasrizal, peserta UN di sekolahnya mencapai 287 peserta. Dengan rincian, 247 dari SMK N 3, 18 peserta dari SMK PGRI, SMK Media Utama 15 peserta dan 16 peserta dari SMK Taruna. "Untuk persiapan UN, kita sudah lakukan try out delapan kali, empat dilaksanakan pihak sekolah sisanya pihak lain. Untuk ujian online diusahakan tahun depan. Minimal harus menyediakan 4 kelas," jelasnya.

            Sementara itu, Kepsek SMK Negari 6, Ishakawi menuturkan, sekolahnya butuh 50 komputer tambahan untuk melaksanakan UNBK. Jumlah tersebut untuk memenuhi rata-rata setidaknya 1/3 dari jumlah peserta UN tiap tahunnya. Saat ini pihaknya baru punya 75 unit komputer. "Kami ingin kekurangan komputer ini bisa terpenuhi, sehingga UN bisa dilaksanakan dengan Berbasis Komputer," ucap Ishakawai. */Publikasi