Efektifkan Panti Asuhan Anak Bina Remaja Budi Utama

Padang, Set-DPRD---Komisi V DPRD Sumbar terima banyak masukan saat meninjau Panti Asuhan Anak Bina Remaja (PSAABR) Budi Utama, Padangpariaman. Dari kunjungan kerja kemarin terungkap, salah satu dari delapan UPTD di bawah Dinas Sosial Sumbar tersebut, masih butuh banyak perhatian dari Pemerintahan Provinsi.

 "Baik dari segi sarana prasarana, maupun anggaran rutin untuk mendukung program yang ada di sini. Setelah kita lihat langsung dan kita dengar, kita akan upayakan agar Panti Asuhan ini jadi prioritas," ujar Ketua Komisi V Apris saat memimpin kunker rombongan Komisi, kemarin (2/3).

Selain Apris, pada kunker tersebut ikut juga anggota Komisi, diantaraya Marlina Suswati, Hidayat, Darmon, Amora Lubis, Endarmy, Zusmawati dan Achiar. Rombongan Komisi juga didampingi langsung oleh salah satu unsur pimpinan DPRD, yakni Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius Dt. Intan Bano. 

Kepala PSAABR Budi Utama, Darna Kesuma menyebutkan, meskipun banyak kekurangan, namun UPTD yang dia pimpin merupakan satu-satunya UPTD yang mengurus dua bidang fokus segaligus. Yakni, bidang anak asuh dan pembinaan remaja. "Masih banyak kebutuhan sarana dan prasarana. Diantaranya Ruang bermain anak, untuk peralatan praktek juga demikian," tukasnya. 

Dia mengakui, pada Apbd 2016 ini, pihaknya mendapatkan anggaran hanya Rp3,1 miliar. Jumlah tersebut dinilai kurang, karena selain untuk biaya program seperti makan dan minum, belanja pegawai juga termasuk disitu. Keberadaan Panti amat memberikan dampak positif untuk anak-anak yang tidak mampu. Ada tiga program utama yang dilaksanakan, yakni bimbingan mental/spiritual/agama,Bimbingan Sosial dan Bimbingan Keterampilan. Mayoritas yang dibina di Panti, anak yatim, piatu dan juga anak-anak putus sekolah dengan bermacam masalah, bahkan ada yang tersangkut hukum.

 "Jumlah anak binaan kita itu mencapai 150 anak. Dengan 70 anak asuh dan 80 anak remaja binaan. Untuk anak asuh kita sekolahkan, sedangkan remaja binaan diberi keterampilan khusus," terang dia.

Anak asuh berasal dari nagari/kelurhan di seluruh Sumbar. Mereka diberi asrama dan disekolahkan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Panti. Sedangkan untuk remaja binaan, tersedia empat bidang keahlian, otomotif, elektornika, instalasi listri dan las listrik/karbit. "Untuk yang remaja, bahkan sebelum mereka tamat, diberikan bantuan peralatan untuk memulai kerja," tukasnya.

Kepala Seksi Anak dan Remaja dari Dinas Sosial Sumbar, Nurdin yang juga hadir pada kesempatan itu mengakui, memang anggaran di SPKDnya terbatas. Tertama untuk Panti Asuhan dibawah Provinsi yang jumlahnya mencapai 8 UPTD. 

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius meminta, agar alokasi anggaran untuk PSAABR Budi Utama diprioritaskan. Menurutnya, perlu lingkungan dan tempat belajar yang representatif untuk perkembangan anak binaan Panti. "Baik bangunan, ruang bermain ataupun ruang belajar mesti kita berikan yang lebih baik. Kita minta semua kekurangan didata, agar dalam penyusunan anggaran bisa dimasukan," ujar Arkadius. 

Selain Arkadius, sejumlah anggota Komisi juga memberikan catatan penting, di antaranya Anggota Komisi V Hidayat. Dia meminta, keberadaan panti tersebut mesti bisa memberikan dampak positif pada anak-anak kurang mampu yang disekolahkan, maupun mereka yang diberikan pelatihan khusus.  “Pihak UPTD harus memprioritaskan bimbingan mental dan agama  kepada mereka,” tukas Hidayat.