DPRD Sumbar Dukung Pengembangan UMKM
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendukung 4 ribu lebih Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat bisa berkembang, sehingga mampu mendorong peningkatan perekonomian di daerah.
Hal ini terungkap dalam audiensi pengurus Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Sumbar, dengan Ketua DPRD Sumbar, Supardi yang dilaksanakan di Ruangan Khusus I Gedung DPRD Sumbar, Senin (5/6).
Dalam pertemuan itu, IWAPI meminta dukungan kepada Ketua DPRD Sumbar dalam pelaksanaan program-program yang ada di IWAPI. Utamanya terkait pembinaan terhadap UMKM.
Supardi dalam kesempatan itu menyampaikan, IWAPI Provinsi Sumbar agar membangun komunikasi dengan banyak pihak dalam menjalankan peran pembinaan kepada UMKM.
“IWAPI provinsi ini saya lihat sudah terlalu kesiangan (meminta dukungan DPRD,red). Harusnya sudah sejak lama ini dilakukan,” ujar Supardi.
Ia mengatakan, jumlah UMKM di Sumbar ada sebanyak 4 ribu lebih. Ribuan UMKM itu butuh dukungan pihak-pihak terkait untuk bisa berkembang, utamanya darinya pemerintah.
IWAPI sebagai wadah kesatuan wanita pengusaha yang yang memiliki peran membina UMKM, kata dia, diharapkan bisa membangun komunikasi dan koordinasi dengan banyak pihak, utamanya dengan pemerintahan daerah sehingga pembinaan terhadap UMKM bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
“Bangun komunikasi dengan Dispora, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi, dan yang lain-lainnya, sehingga IWAPI bisa mendapat dukungan. Anggaran untuk itu ada, semua itu sudah ada fasilitasnya, tinggal lagi bagaimana komunikasi yang dibangun IWAPI,” ucap Supardi.
Lebih lanjut Supardi juga mendorong UMKM yang dibina jangan hanya yang di internal IWAPI saja. Namun UMKM di luar internal kepengurusan juga harus dibina.
“UMKM kita yang ribuan itu ada yang menengah, kecil dan besar. Konsentrasi IWAPI dimana? kita berharap kepada yang kecil, karena yang kecil itu yang butuh sosialisasi, dan pembenahan,” ucapnya.
Pada prinsipnya, imbuh Supardi, DPRD mendukung apa yang menjadi agenda dari IWAPI untuk eksistensinya di Sumbar.
“UMKM sebagai ujung tombak penggerak perekonomian daerah maupun nasional harus didukung berkembang. Dalam RPJMD kita itu, disamping sektor pertanian, sektor unggulan Sumatera Barat itu adalah sektor pariwisata, muara dari dua sektor ini adalah UMKM,” ucapnya.
Ia mengatakan, bicara pertumbuhan ekonomi, Sumbar berada diurutan sembilan dari sepuluh provinsi yang ada di Sumatera. Angka kemiskinan dan pengangguran juga tinggi.
Begitupun untuk stunting, Sumbar termasuk yang tertinggi di Indonesia. Hal ini dinilai juga dipengaruhi oleh tingginya kemiskinan dan pengangguran tadi.
Berangkat dari hal ini DPRD sangat mendukung semua kegiatan yang akan membawa dampak positif untuk peningkatan perekonomian di daerah.
Ketua DPD IWAPI Sumbar Etti Nurhayati mengatakan, IWAPI sebagai organisasi wanita yang ada di Sumatera Barat meminta dukungan Pemprov dan DPRD Sumbar dalam pelaksanaan program kerja mereka.
“Dalam kunjungan hari ini, kita menyampaikan apa-apa saja yang kita butuhkan, dan minta dukungan atas program kerja yang dijalankan. Tadi arahan dari Bapak Ketua DPRD, agar kita melanjutkan ke dinas-dinas terkait, jika nanti ada dukungan dinas terkait, DPRD akan menyetujui,” ucapnya.
Sementara itu, pengurus IWAPI Nova mengajukan, untuk peningkatan kapasitas UMKM di bawah binaan IWAPI dalam bidang digital marketing, menurutnya dengan meningkatnya kapasitas dalam digital marketing, UMKM IWAPI bisa mencakup pasar yang lebih luas.
Tidak bisa dipungkiri, kata dia, teknologi sangat mempengaruhi perkembangan pasar, untuk itu IWAPI mengharapkan adanya program untuk menindaklanjuti kebutuhan IWAPI tersebut.
Ia mengatakan, saat ini IWAPI sudah ada di 17 kabupaten kota di Sumbar mayoritas bergerak pada bidang UMKM namun masih kesulitan dalam mempromosikan produk mereka.
\\\\\\\\\\\\\\\"Kita UMKM yang ada di IWAPI masih mengalami kesulitan dalam pemasaran terutama mengenai digitalisasi, untuk hal itu kita minta dukungan dari DPRD, dan berharap bisa menjadi bapak asuh kami,\\\\\\\\\\\\\\\"ucapnya. (*)