LIMAPULUH KOTA,- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menaruh perhatian terhadap komoditas perkebunan yang dimiliki oleh Nagari Baruah Gunuang, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Limapuluhkota. Menurutnya potensi perkebunan yang bernilai ekspor tersebut, harus mendapatkan setuahan pemerintah daerah agar bisa lebih berkembang.
" Baruah Gunung memiliki komoditas perkebunan yang bernilai ekspor, seperti gambir, kopi hingga tembakau. Harusnya nagari ini adalah daerah kaya raya, untuk itu perlu perhatian pemerintah daerah agar potensi yang dimiliki bisa tergarab optimal dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan pada agenda Safari Ramadhan di Masjid Baruah Gunung, Sabtu (8/4).
Supardi yang juga memimpin Tim Safari Ramadhan (TSR) Pemprov Sumbar III tersebut mengatakan, saat melakukan perbincangan dengan petani tembakau setempat, pihak mereka membutuhkan sejumlah sarana prasarana produksi seperti oven pembakaran, tempat menjamur dan kebutuhan lainya.
" Pada 2024 mendatang, kita mendorong petani tembakau tidak menjual lagi tanaman mentahnya ke luar negeri, karena harganya murah. Hal itu juga terjadi pada komoditas lain, kelemahan itu harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar ekonomi petani terangkat," katanya.
Terkait kondisi tersebut, Supardi meminta unsur pemerintahan terendah seperti Wali Nagari hingga Wali Jorong proaktif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten hingga provinsi agar persoalan yang dihadapi bisa dicarikan solusinya, jangan menunggu pemerintah daerah untuk datang karena kondisinya akan sulit.
" Untuk itu, kita menunggu proposal dari Nagari Baruah Gunung agar bantuan-bantuan bisa direalisasikan pada perubahan APBD 2023, hal ini akan diprioritaskan mengingat potensi besar yang dimiliki daerah ini, " katanya.
Supardi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mencari solusi terkait pola distribusi hasil perkebunan yang selama ini belum optimal, dengan adanya akses pemasaran yang terkelola dengan baik, bisa memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.
Di sisi lain pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengupayakan menjadikan situs Nagari Maek (Mahat) sebagai destinasi pariwisata internasional.
Terkait ini kita telah melakukan kajian dengan unsur peneliti hingga akademisi dari berbagai universitas ternama di Indonesia, dari hasil kajian yang dilakukan, untuk sementara Mehek merupakan nagari tertua di Indonesia.
" Meski kajian tersebut mengatakan tertua, namun itu beriringan dengan situs Gunung Padang di Jawa Barat," katanya.
Menhir di nagari Maek ini diperkirakan telah ada sejak 6.000 tahun sebelum masehi. Sampai hari ini, keaslian menhir-menhir tersebut masih terjaga. Uniknya, semua menhir di nagari tersebut menghadap ke arah matahari terbit. Berdasarkan penelitian sejarahwan, diperkiraan menhir tersebut telah ada sejak 6.000 atau 4.000 tahun sebelum masehi.
" Jadi kita akan jadikan Nagari Mahek sebagai destinasi internasional, " katanya.
Dalam safari Ramadhan tersebut, Supardi menyerahkan bantuan dari Pemprov Sumbar sebesar Rp50 juta dan juga Bank Nagari sebesar Rp10 juta untuk Masjid Raya Baruah Gunung.
Bantuan ditujukan untuk menunjang operasional masjid serta melanjutkan pembangunan fasilitas dan kegiatan lainnya sebagai bentuk motivasi pemerintah kepada kegiatan keagamaan masyarakat.
Dalam Safari Ramadhan itu, Supardi didampingi, Kepala Bagian (Kabag) Persidangan Peraturan Perundang-Undangan Sekretariat.DPRD Sumbar Zardi Syahrir, Kepala sub bagian (Kasubag) Humas Protokol Dahrul Idris SSTP. MSi, Ketua Komisi Informasi Sumbar Nofal Wiska, Perwakilan Bank Nagari Zilfa Erison, serta turut juga mendampingi utusan beberapa OPD rombongan tim III SR Pemprov Sumatera Barat.