Anggota Komisi III DPRD Sumatera Barat Nofrizon mengatakan pembangunan hotel di kawasan Gedung Budaya Kota Padang Sumatera Barat memiliki dampak ekonomi yang besar bagi daerah setempat.
"Saya ini orang kesenian dan setuju dengan wacana pembangunan itu dalam upaya mengoptimalkan aset Pemprov Sumbar untuk meningkatkan pendapatan daerah," ujar anggota DPRD Sumbar tiga periode ini.
Nofrizon menilai jika hal itu terjadi dan dikelola oleh pihak ketiga tentu harus jelas poin kerja sama yang akan dilakukan sejak awal dan jangan seperti Hotel Balairung.
"Ini poin yang harus kita kejar dan juga hotel itu nantinya menyediakan ruang bagi seniman Sumbar untuk menampilkan karya mereka dengan menyediakan teater, lokasi pameran kesenian dan lainnya," papar anggota DPRD Sumbar Dapil Agam dan Bukittinggi ini.
Dirinya mengajak seluruh pihak berfikir jernih dan melihat potensi besar yang akan didapatkan Sumatera Barat beberapa tahun ke depan karena akan ada hotel di lokasi strategis yang memiliki pemandangan ke pantai secara langsung.
"Jika ada kawan di DPRD Sumbar yang menolak akan alih fungsi ini tentu harus kita hormati namun kita mendorong agar pembangunan ini dapat dilaksanakan karena dapat membuka lapangan pekerjaan, wisatawan yang datang semakin banyak dan lainnya," kata politisi Partai Demokrat ini.
Ia mengatakan dalam melakukan pembangunan atau kerja sama Pemprov Sumbar juga tak perlu meminta izin DPRD Sumbar jika ingin bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan pembangunan hotel tersebut. Dalam hal ini DPRD hanya menjalankan fungsi pengawasan yang mereka miliki serta membuat penganggaran untuk hal tersebut.
"Wacana ini harus diberi ruang agar dapat didiskusikan secara bersama sehingga pembangunan ini dapat terwujud dan memberikan dampak eknomi bagi masyarakat," papar dia.
Ia menjelaskan dirinya bersekolah di sekolah kesenian dan semasa muda menghabiskan waktu di Taman Budaya sedari muda dan terlibat sejumlah kegiatan kesenian. Menurut dia saat ini peminat teater merupakan mereka yang bersekolah di bidang kesenian baik mahasiswa ISI Padang Panjang, UIN, Unand atau Sendratasik UNP.
"Berbeda dengan dulu, teater ini diminati masyarakat luas dan saya dulu terlibat menjual tiket teater tersebut. Jika ada hotel ini, kita minta mereka menyediakan lokasi agar teater ini dapat dinikmati dan ruang pameran bagi seniman. Hotel ini juga dapat diminta memberikan subsidi kepada UPTD Taman Budaya nantinya," ujarnya
Sementara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan wacana pembangunan hotel ini melanjutkan apa yang dilakukan DPRD dan BPK dalam optimalisasi aset.
"Ada Pansus aset dan kita semua tindaklanjuti. Kita lakukan perencanaan dan ini masih awal serta belum menjadi keputusan karena anggaran belum ada. Kita buat FGD untuk meminta masukan dari berbagai pihak akan hal tersebut," kata dia.(Pub/02)