Reses 65 Anggota DPRD Sumbar Akan Himpun Keluhan Masyarakat Tentang Gagal Ginjal Akut

 
 

PADANG-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Irsyad Syafar mengatakan, salah satu fokus 65 anggota DPRD Sumbar selama reses masa sidang pertama 2022-2023 yang berlangsung 23 hingga 30 Oktober, adalah menampung keluhan masyarakat tentang kasus gagal ginjal akut.

 
Irsyad saat diwawancarai, Senin (24/10) mengatakan, secara pribadi saya prihatin dengan kasus gagal ginjal akut yang menerpa anak-anak. Fenomena dunia kesehatan ini, telah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). 
Di Sumbar sendiri jumlah korban terus bertambah, baik jiwa maupun yang dalam perawatan.
 
" Saya berbela sungkawa terhadap orang tua yang anaknya berpulang karena penyakit ini. Kehilangan buah hati tercinta, adalah sesuatu yang berat. Semoga diberikan ketabahan oleh Allah Swt, " katanya.
 
Dia meminta pemerintah daerah proaktif untuk mengamankan obat-obatan yang dicurigai mengandung zat-zat terlarang, sesuai dengan rekomendasi BPOM atau Dinas Kesehatan. Kapan perlu turun langsung kelapangan untuk mengamankan, agar masyarakat terlindungi dan jumlah korban tidak bertambah.
 
"Sudah kewajiban pemerintah untuk melindungi masyarakat, sehingga KLB ini bisa dikendalikan,"katanya.
 
Dia juga meminta pemerintah daerah transparan untuk memberikan informasi terkait gagal ginjal akut kepada masyarakat, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berkembangnya berita yang tidak benar.
 
Dia menyebutkan seluruh anggota DPRD Sumbar tengah terjun ke delapan daerah pemilihan (Dapil), dalam agenda reses untuk merangkum aspirasi masyarakat, salah satu prioritasnya mendapatkan info dari masyarakat terkait kasus gagal ginjal akut pada anak-anak. 
 
Masukan tersebut akan menjadi rekomendasi DPRD Sumbar secara kelembagaan pada rapat resmi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang diharapkan bisa dilaksanakan minggu depan.
 
" Nantinya kita akan panggil mitra kerja, seperti Dinas Kesehatan atau stakeholder terkait, untuk rapat bersama dengan komisi yang membidangi kesehatan yaitu Komisi V DPRD Sumbar, pasca reses itu akan diprioritaskan, " katanya.
 
 
Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Sumbar lainya Suwirpen Suib menghimbau, untuk mengantisipasi meningkatnya kematian dari kasus gagal ginjal akut, disarankan jangan mengkonsumsi obat-obatan jenis sirop terlebih dahulu.
 
Diketahui, temuan kasus ginjal akut pada anak marak ditemukan di Indonesia pekan ini. Khusus di wilayah Sumbar, Dinas Kesehatan setempat mencatat sebanyak 25 anak-anak di diduga mengalami gagal ginjal akut. Dari puluhan kasus yang ditemukan, 13 lainnya bakah diagnosa meninggal dunia akibat penyakit ini
 
Suwirpen Suib menghimbau masyarakat agar tidak mengambil risiko mengkonsumsi obat-obatan jenis sirop untuk anak-anak dalam sementara waktu.
 
Dia mengatakan, DPRD Sumbar siap bekerja sama sesuai dengan kewenangan untuk menyelesaikan persoalan gagal ginjal akut yang menjadi keresahan masyarakat. Tegas dia, pihak kesehatan mesti melakukan edukasi terkait fenomena ini, sehingga masyarakat lebih paham apa yang harus dilakukan jika ada tanda tanda bahaya.
 
Ditambahkannya tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) juga sementara waktu tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirop. Fenomena gagal ginjal akut mesti mendapatkan perhatian dari semua pihak, sehingga bisa diambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk.
 

Dia mengatakan DPRD Sumbar melalui komisi terkait akan menjadwalkan rapat bersama Dinas Kesehatan Sumbar, mencari solusi untuk mengambil langkah langkah ke depan, diharapkan pihak terkait bisa bekerja optimal untuk mengentaskan persoalan ini.