Komisi IV Minta Pembangunan Jalan Lubuk Sikaping-Talu Dilanjutkan

Lubuk Sikaping, Set DPRD---Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat minta pembangunan Jalan alternatif Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman-Talu Kabupaten Pasaman Barat dilanjutkan. Karena pembangunan jalan strategis provinsi sepanjang 37 kilo meter yang menghubungkan dua kabupaten tersebut baru selesai 9,7 klio meter. Dengan anggaran Rp13,7 Miliar dari APBD Sumbar 2015. 

 "Pembagunan sudah berjalan 9,7 kilomter, ada 2 kilomter lagi hingga perbatasan. Sisanya, akan kita upayakan pada tahun-tahun selanjutnya," sebut anggota Komisi IV DPRD Sumbar Muzli M Nur saat melakukan tinjauan kelokasi Sabtu, (5/9). Anggota Komisi IV lainya yang ikut melihat proses pembangunan tersebut, Prof. Erman Mawardi, Safril Ilyas, dan anggota lainya. 

Ia meminta, ada sering dari antara dua kabupaten untuk tahap kelanjutan pembangunan. Ia memperkirakan, untuk total keselurhan (37) kilometer tersebut akan menghabiskan anggaran puluhan miliar. "Ini harus ada upaya menyakinkan pemerintah provinsi agar pengerjaan ini masuk dalam mata anggaran, ' ujarnya.

 Muzli mengatakan, pembagunan jalan tersebut akan memberikan dampak positif kepada masyarakat. Terutama pada segi peningkatan perekonomian masyarakat. Mengingat akses jalan dan transportasi adalah urat nadi dari jalannya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Jalan ini akan memangkas jarak tempuh antara lubuk Sikaping-Talu. Yang biasanya Lubuk Sikaping-Simpang Ampek (via Panti) itu menempuh Jarak 80 kilometer. Melewati jalan ini hanya 37 kilo meter. Jadi kita bisa pangkas 50 kilomter," sebutnya. 

Selanjutnya Muzli M Nur berharap kapada semua pihak terutama pada delapan kursi di DPRD Sumbar (pasaman dan Pasaman Barat) dapat mendobrak anggaran APBD untuk kelanjutan pembangunan tersebut. Termasuk sering antara dua kabupaten itu. "Kami di Komisi IV telah berupaya mengajukan program kelanjutan pembangunan ini. IsyaAllah ada Rp15 miliar lebih yang dianggarkan pda APBD 2016 mendatang, untuk kelanjutanya, " imbuhnya.

 Selain jalan, ada tiga jembatan yang harus dibangun. Diperkirakan untuk satu jembatan Rp15 miliar. Kalau tiga jembatan akan mengahbiskan anggaran Rp45 miliar. "kita harap secara bertahap ini akan terealisasi, " imbuhnya lagi.  

 Sementara, PPTK wilayah pembangunan Pasaman, Dewi Karnida, menyebutkan, sesuai tender anggaran untuk pembangunan jalan tersebut Rp 13,754 miliar. Progres pengerjaan telah selesai sepanjang 5,2, lebar jalan 4,5 meter, ditambah 5,2 tingkarang.  "Saat ini realisasi sudah 35 persen (4,5 kilo), termasuk di daerah Tingkarang 5,2 kilo. Jadi sudah selesai 9,7 kilometer. Dengan realisasi angggaran 21,9 dari total Rp13,7 miliar," sebutnya.

Dilihat dari target waktu pembangunan dijelaskan Dewi Karnida, realisasi ini termasuk lambat. Hal ini dikarenakan, pembangunan baru dalam tahap pemerataan area. Penyerapan anggaran akan cepat pada saat pengaspalan. "Dalam waktu dekat kami akan lakukan pengaspalan. Melihat kondisi jalansudah bersih dan siap untuk diaspal. Pada saat inilah penyerapan anggaran akan besar, " katanya. 

 Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman, Ewilda, menyebutkan, jalan ini sudah ada sejak zaman Belanda. Tapi, kondisinya masih jalan setapak (jalan kuda). Karena memiliki nilai ekonomis bagi dua daerah, maka perencanaan pembangunan jalan tersebut diusulkan.

 "Allahamdullilah pada APBD tahun 2015 ini pembangunan jalan dapat dilakukan. Namun, pengerjaan ini masih sampai perbatasan (12 kilometer). Kami berharap provinsi dan pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bisa melanjutkan pembangunan jalan ini sehingga selesai pada tahun nanti, " ungkap Ewilda. Publikasi