Supardi : Mari Bersama-Sama Melestarikan Pencak Silat

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Supardi menghimbau pemuda pemudi bersama-sama pemerintah dan seluruh masyarakat untuk ikut aktif melestarikan pencak silat. \"Pencak silat merupakan budaya tradisi Minangkabau yang sudah ada sejak zaman dulu. Tradisi ini harus dilestarikan agar terus ada di masa depan,\" ujar Supardi saat menghadiri Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Minsai Al Fitrah Karang Taruna Sopan Santun Tingkat SD/SLTP/SLTA Se-Sumbar- Riau - Jambi, Minggu (26/6). Dia mengatakan sebagai budaya tradisi, pencak silat sudah memiliki nama besar sendiri. Bahkan bukan hanya nasional, dunia internasional pun mengenal dan mengakui pencak silat berasal dari Sumbar. Supardi yang juga merupakan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumbar mengatakan bahwa daerah-daerah yang berasal dari rumpun yang sama dengan Sumbar seperti Riau dan Jambi pun mengakui pencak silat berasal dari provinsi ini. Dengan rumpun yang sama tersebut, tambah Supardi, walaupun berada di wilayah otonomi, yakni provinsi yang berbeda, Supardi mengajak untuk bersama melestarikan pencak silat. Selain juga terus menerus berupaya untuk memperkenalkan pencak silat ke seluruh dunia. \"Kita bersama-sama berkewajiban memajukan pencak silat ini,\" ujarnya. Pencak silat, kata dia, harus berkibar dan popular di skala nasional maupun internasional. Dia mengatakan dalam pelestarian dan memajukan pencak silat, pemerintah tentu memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Banyak program harus dilakukan dan banyak pula dukungan harus diberikan. \"Kami di DPRD akan mencoba selalu memberikan bantuan dan dukungan pada pelaksaan kejuaraan-kejuaraan pencak silat. Inilah salah satu hal yang harus dilakukan agar pencak silat tetap menarik minat masyarakat,\" katanya. Selain itu, Supardi menilai pencak silat sangat perlu masuk dalam kurikulum tambahan di sekolah-sekolah. Sehingga bukan hanya membuat generasi penerus mengenali dan mencintainya, namun juga bisa memberikan manfaat untuk pembentukan karakter siswa. Hal ini dikarenakan pencak silat bukan hanya tentang mengolah fisik atau raga saja, namun juga mengolah budi pekerti menjadi luhur. \"IPSI Sumbar beserta para tuo-tuo Silek akan berusaha untuk memastikan di masyarakat atau dalam pelaksanaanya silat bukan hanya sekedar pertarungan. Namun juga harus dipelajari ilmu persilatannya, yakni tentang budi pekerti dan karakter-karakter positif,\" katanya lagi. Supardi berharap, bukan hanya pemerintah provinsi saja, namun juga pemerintah kabupaten/kota bisa menjadikan pencak silat sebagai alternatif untuk membentuk generasi muda yang berkarakter baik serta berbudi luhur. \"Kita berharap dengan mempelajari ilmu persilatan, generasi muda akan memiliki informasi serta ilmu tambahan untuk membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Dengan begitu mereka tidak terpengaruh pada hal-hal merusak seperti mengonsumsi narkoba, meminum minuman keras, tawuran, seks bebas dan lain-lain,\" tegas Supardi. Pada sisi arena laga, lanjut Supardi, dirinya berharap dengan banyaknya kejuaraan serta dimasukkan dalam kurikulum tambahan, maka nanti akan muncul bibit-bibit unggul, yakni pesilat-pesilat yang akan mengharumkan nama Minangkabau di kancah nasional maupun internasional.(04)