Pada Jumat, (24/6) Supardi mendatangi Kecamatan Payakumbuh Utara, bertempat di kantor camat daerah tersebut, Ketua DPRD beraudiensi dengan beberapa lurah, ninik mamak hingga puluhan masyarakat.
Salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Limbukan Adi mengatakan, sistem drainase pada jalan lintas provinsi yang melewati kelurahan Limbukan butuh perbaikan, akibat tidak optimalnya fungsi prasarana itu menyebabkan daerah Limbukan tergenang air, terutama pada musim hujan. Dengan kondisi demikian, membuat masyarakat mengeluh.
" Pada malam hari kelurahan ini seperti daerah tertinggal, karena minimnya penerangan.Kita butuh 25 unit lampu jalan untuk tiga RW, setiap malam sering dijumpai muda mudi yang berkumpul, takutnya berbuat yang tidak-tidak, seperti narkotika contoh nya," katanya.
Selanjutnya, persoalan embung yang belum jelas kewenangan mana, dari karang taruna daerah Limbukan siap untuk mengelola fasilitas umum itu untuk pariwisata dan mengantisipasi perbuatan maksiat.
Tokoh masyarakat Padang Karambia, Ajo mengatakan pembangunan irigasi yang harus memiliki perencanaan, dimana satu irigasi rusak lalu dibangun lagi, keadaan itu memakan waktu sehingga mempengaruhi hasil produksi.
" Kita siap untuk tidak bercocok tanam hingga beberapa bulan, jika bisa perencanaan pembangunan irigasi harus diperhatikan," katanya.
Pada hari yang sama, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengunjungi Kecamatan Payakumbuh Utara, salah satu tokoh yang
Kelurahan Kapalo Koto Dibalai mengatakan sebagian besar masyarakat daerah Kapalo Koto Dibalai hingga Ikua Koto Dibalai menguntungkan hidupnya pada pertanian khususnya sawah, sektor ini butuh ditunjang dengan infrastruktur yang memadai maka kesejahteraan masyarakat akan meningkatkan.
"Jika tidak bercocok tanam maka kita tidak ada penghasilan dan tidak bisa makan,"katanya.
Jalan usaha tani, katanya, sangat dibutuhkan pada dua daerah ini. Diharapkan ada realisasi anggaran dari pemerintah provinsi untuk mengantarkan persoalan ini.
Pada Dua Kecamatan di Kota Payakumbuh tersebut Ketua DPRD Sumbar Supardi reses didampingi oleh Wakil Ketua DPRD kota payakumbuh wulan denura dan beberapa perwakilan OPD Provinsi Sumbar yaitu PSDA Prov. Bapak refdizal kabid pipa irigasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Zed Abas, Dinas lingkungan Hidup Andi Irawan, Sekretariat Dewan DPRD Sumbar yang diwakili oleh Husin Daruhan Kabag Persidangan.
Sementara itu untuk pada Kecamatan Lareh Sogo Halaban di Kabupaten Limapuluh Kota, masyarakat meminta ketersediaan bibit jagung dan bantuan unggas untuk tahun depan. Ketua Bamus Nagari Tanjung Gadang Suarni mengatakan, di daerah ini ada 17 kelompok tani yang sudah teregistrasi apakah ini sudah bisa mendapatkan bantuan unggas.
Terkait reses perorangan Supardi menjelaskan, reses menjadi wadah bagi anggota DPRD dalam menghimpun aspirasi masyarakat di setiap masa persidangan. Salah satu tokoh masyarakat dari Kelurahan Tanjuang
“Dari kunjungan reses tersebut, bertemu langsung dengan masyarakat di daerah pemilihan masing-masing, sangat banyak aspirasi yang berhasil dihimpun dan menjadi kewajiban bagi anggota DPRD tersebut untuk diperjuangkan sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan politis kepada konstituen,” kata Supardi.
Dia menambahkan,hasil reses merupakan bahan yang digunakan untuk menyusun pokok-pokok pikiran anggota DPRD untuk menjadi telaahan bagi pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Untuk itu hasil reses disampaikan langsung kepada gubernur dalam rapat paripurna agar masyarakat mengetahui bahwa aspirasinya telah diperjuangkan untuk masuk ke dalam program pembangunan daerah,” ulas Supardi.(03)