Antisipasi Lonjakan Harga, Awasi Distribusi Kebutuhan Pokok

PADANG- Menjelang Ramadhan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap distribusi kebutuhan pokok. Pemerintah harus mampu menutup celah permainan para spekulan sehingga tidak lonjakan harga yang cenderung selalu terjadi setap tahun pada bulan puasa dan lebaran.

Anggota Komisi II DPRD Sumatera Barat Sabrana, Senin (8/6) meminta pemerintah bertindak tegas terhadap oknum yang bermain sesuai aturan yang berlaku.

" Lonjakan harga setiap tahun pada bulan puasa dan lebaran seperti agenda tahunan. Ini harus bisa diatasi oleh pemerintah dengan menindak tegas para spekulan sesuai aturan yang berlaku," kata Sabrana.

Ia berpendapat lonjakan harga tidak semestinya terjadi karena berdasarkan laporan dari instansi terkait yang menangani urusan kebutuhan pokok selalu melaporkan surplus. Tingkat produksi komoditi pangan seperti beras, cabe merah sampai kepada daging dan telur selalu melebihi kebutuhan masyarakat.

“ Namun bisa saja karena ulah oknum pedagang yang berspekulasi sehingga bahan kebutuhan pokok ini bisa langka di pasaran dengan tujuan menaikkan harga. Ini harus bisa diantisipasi oleh pemerintah melalui pengawasan distribusi," tambahnya.

Disamping melakukan pengawasan, anggota dewan juga mengingatkan agar pemerintah mempersiapkan operasi pasar. Jika terjadi kelangkaan atau lonjakan harga, pemerintah harus segera menggelar operasi pasar untuk mengintervensi sehingga harga bisa kembali normal.

" Pemerintah harus mempersiapkan langkah antisipatif lain yaitu operasi pasar. Jika terjadi lonjakan harga atau kelangkaan, pemerintah harus menggelar operasi pasar untuk intervensi," kata Taufik Hidayat, anggota komisi II lainnya.

Taufik menegaskan, pemerintah tidak punya alasan untuk tidak bisa mengantisipasi kondisi tersebut. Instansi pemerintah terkait harus saling berkordinasi untuk mengatasi persoalan tersebut.

Sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Sumatera Barat memperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan terhadap daging dan telur pada bulan puasa sampai lebaran. Lonjakan permintaan berada pada kisaran 15 sampai 20 persen dari hari biasa.

" Untuk memenuhi kenaikan permintaan tersebut, kami sudah meminta pengusaha dan peternak sapi potong, ayam potong dan ayam petelur untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan yang meningkat tersebut," kata Harmen, Kepala Bidang Bina Usaha Disnak Keswan Sumatera Barat.

 Harmen menambahkan, yang terpenting dilakukan adalah menjaga kestabilan harga. Ketika kebutuhan meningkat, produksi juga mesti ditingkatkan.

 Namun ketika permintaan menurun atau normal, tingkat produksi sapi dan ayam potong serta telur juga harus sebanding sehingga tidak terjadi kelebihan produksi yang akan berpengaruh kepada harga jual. (padangmedia.com)