Ketua DPRD Sumbar Gelar Pasar Murah, Warga Diminta Taati Protokol Kesehatan

PAYAKUMBUH- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Supardi melanjutkan program Pasar Murah di Kota Payakumbuh. Program Pasar Murah merupakan salah satu upaya penguatan ketahanan pangan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19. Bertempat di Kelurahan Rambatan Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, kegiatan tersebut kembali digelar dengan tujuan membantu warga terutama untuk kalangan kurang mampu mendapatkan kebutuhan pokok, Selasa (24/8/2021). Harga paket kebutuhan pokok yang disediakan sudah disubsidi 50 persen melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat. \"Program pasar murah ini merupakan upaya membantu warga dalam menghadapi situasi sulit di masa pandemi Covid-19 terutama kalangan kurang mampu. Harga paket kebutuhan pokok yang disediakan sudah disubsidi 50 persen,\" kata Supardi. Dia menyebutkan, program tersebut dialokasikan melalui pokok-pokok pikiran (Pokir)-nya sebagai anggota DPRD untuk membantu masyarakat di daerah pemilihannya, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. \"Ini program pokir dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dalam menghadapi situasi sulit masa pandemi Covid-19,\" ucap Supardi didampingi Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar Amalia. Dia menegaskan, program tersebut merupakan stimulan bagi masyarakat yang diharapkan dapat meringankan beban warga di tengah pandemi. Dia berharap program tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan mengutamakan warga yang kurang mampu untuk menebus kebutuhan pokok yang sudah disubsidi tersebut terlebih dulu. \"Utamakan warga kelompok rentan terlebih dulu mendapatkan paket subsidi ini agar program dapat tepat sasaran. Semua orang terdampak secara ekonomi namun dampaknya lebih dirasakan berat oleh keluarga kurang mampu,\" tambahnya. Dalam kesempatan itu, Supardi kembali mengingatkan agar masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas. \"Belum bisa dipastikan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Sebagai upaya mengurangi risiko terpapar, mari patuhi protokol kesehatan saat beraktivitas agar virus corona tidak semakin menyebar,\" ajaknya. Supardi yakin, kalau seluruh masyarakat disiplin dengan penerapan protokol kesehatan, wabah pandemi Covid-19 akan semakin cepat berakhir. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan pelayanan vaksinasi secara gratis. Vaksin bertujuan meningkatkan ketahanan tubuh sehingga dapat mengurangi risiko lebih buruk ketika terpapar Covid-19. \"Dengan vaksinasi, akan meningkatkan ketahanan tubuh, terbentuk kekebalan kelompok sehingga risiko lebih buruk akibat terpapar virus corona dapat dihindari,\" ucapnya. Supardi menegaskan, upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 beserta penanganan dampak ekonomi akibat pandemi tersebut tidak akan berhasil jika masyarakat tidak berperan aktif. Protokol kesehatan merupakan penanganan di hulu yang sangat membutuhkan peran aktif masyarakat. \"Sementara program bantuan pangan hanya sebagai upaya stimulan agar masyarakat mampu bertahan di tengah pandemi. Kemudian vaksinasi merupakan upaya hilir, bagaimana agar masyarakat memiliki herd immunity sehingga virus corona tidak menimbulkan risiko lebih buruk seperti sakit parah bahkan kematian ketika terpapar,\" sebut Supardi. Sementara itu, beberapa hari terakhir, tambahan kasus positif Covid-19 di Sumbar terpantau semakin melandai. Secara tingkat positivitas juga terlihat menunjukkan penurunan. Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Sumbad Jasman Rizal menyebutkan, pada Senin (23/8/2021), tambahan kasus positif hanya 80 orang. Sedangkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 650 orang. \"Total sampai hari ini kasus positif berjumlah 84.365 orang. Terjadi penambahan sebanyak 80 orang. Sedangkan kesembuhan bertambah 650 orang sehingga pasien yang sudah dinyatakan sembuh berjumlah 75. 421 orang,\" kata Jasman. Dia menjelaskan, persentase kesembuhan naik menjadi 89,40 persen. Sedangkan, kasus meninggal bertambah 19 orang menjadi 1.905 orang atau 2,26 persen. Kasus positif aktif yang masih menjalani perawatan atau isolasi sebanyak 7.034 orang atau 8,34 persen. 01