DPRD Sumbar Dorong Sawahlunto Menuju Kota Wisata Tambang

PADANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat akan mendorong dan mendukung upaya Pemerintah Kota Sawahlunto menuju Kota Wisata Tambang. Untuk kelanjutannya, DPRD Sumbar meminta Pemko Sawahlunto menyiapkan proposal kebutuhan sarana prasarana infrastruktur untuk bisa diakomodir didalam APBD Provinsi sesuai dengan kewenangannya.

Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim saat menerima kunjungan Walikota Sawahlunto Ali Yusuf bersama para kepala SKPD Pemko Sawahlunto di ruang rapat khusus I gedung DPRD Sumbar, Selasa (3/3) menyatakan, support Pemerintah Provinsi terhadap pembangunan Kota Sawahlunto sudah terus dilakukan secara berkelanjutan dan akan terus digenjot.

" Langkah Sawahlunto dari kota bekas tambang menjadi kota wisata cukup inovatif dan ini perlu disupport secara berkelanjutan," kata Hendra.

Ia menambahkan, Walikota Sawahlunto sudah diminta untuk membuat proposal mengenai kebutuhan pembangunan kota tua tersebut. Alokasi dana APBD Sumbar untuk Sawahlunto tahun 2015 ini sudah dianggarkan, namun jika nanti pada APBD perubahan bisa ditambahkan maka akan dimasukkan seperti permintaan di proposal tersebut.

" Setidaknya kita akan berupaya memasukkannya dalam anggaran tahun 2015," kata Hendra.

Menurutnya, untuk pengembangan kawasan menjadi lokasi wisata terutama adalah infrastruktur jalan. Hal ini sudah disampaikan dan akan menjadi perhatian DPRD. Selain itu sarana prasarana pendukung lainnya akan dilihat kebutuhan dan kewenangannya.

Walikota Sawahlunto Ali Yusuf dalam kesempatan itu mengakui bahwa akses jalan Kota Sawahlunto dari berbagai kabupaten tetangga seperti dari Kota Bukittinggi, Tanahdatar, Solok dan Sijunjung masih butuh pelebaran. Untuk itu diharapkan pelebaran jalan dapat dilakukan oleh pemprov Sumbar, sementara untuk infrastruktur pendukung pariwisata lainnya akan diupayakan melalui APBD Kota Sawahlunto.

" Kita juga akan melakukan lobi-lobi ke Kementerian di pusat agar mendapatkan alokasi pembangunan, apalagi Kota Sawahlunto sudah ditetapkan sebagai kawasan heritage kota tua," ujar Ali Yusuf.

Selain melakukan pendekatan antar pemerintah, Ali juga mengutarakan tengah berupaya menggaet pihak ketiga atau pihak swasta untuk berinvestasi di Sawahlunto. Diantara investasi yang ditawarkan adalah hotel dan penginapan yang sudah mendapat lirikan dari beberapa investor.

" Ada beberapa lokasi yang lahannya milik Pemko Sawahlunto bisa dimanfaatkan untuk investasi perhotelan seperti di simpang Muara Kalaban dan beberapa lokasi lainnya. Kita berusaha merangkul pihak swasta untuk berinvestasi terutama untuk perhotelan sebagai penunjang utama kota wisata," tambahnya.

Sementara, untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan dan kenyamanan investasi sudah dilakukan berbagai langkah. Ia menjamin, Sawahlunto aman bagi pengunjung wisata.

Strategi yang diterapkan oleh Ali Yusuf untuk menuju kota wisata, diantaranya dilakukan dengan membagi wilayah sesuai potensi yang dimiliki. Ia mencontohkan, Kecamatan Silungkang yang terkenal dengan songket dan kerajinan akan dijadikan sebagai wilayah perdagangan dimana para pengunjung bisa berbelanja souvenir khas Sawahlunto.

Kecamatan lainnya seperti Lembah Segar dijadikan sebagai pusat wisata kota tua sedangkan Talawi menjadi wilayah sentra pertanian. Ia menambahkan, Kota Sawahlunto memiliki keberagaman budaya (multi culture) berasal dari berbagai suku di nusantara.

"Keberagaman ini bisa menjadi potensi besar dalam mendukung Sawahlunto menjadi Kota Wisata yang berkembang pesat pada masa mendatang," tandasnya.(padangmedia.com)