Jalan Malapah Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman dirasakan sangat vital bagi perekonomian dan sarana penghubung antar kecamatan dan antar kabupaten. Selain menghubungkan Kecamatan Simpang Alahan Mati dengan Kecamatan Tigo Nagari, jalan tersebut juga menjadi penghubung antara Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat melihat, jalan tersebut sangat penting untuk diprioritaskan. Untuk itu, anggaran pembangunan jalan sepanjang lebih kurang 28 kilometer tersebut akan dikawal agar bisa didanai sampai rampung.
Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Yulfadri Nurdin dalam kunjungan kerja komisi ke daerah itu menilai, vitalnya fungsi jalan tersebut menjadi pertimbangan bagi DPRD untuk menganggarkannya sampai tuntas pengerjaan. Ditargetkan, pengerjaan jalan Malapah selesai pada 2016 mendatang.
" Jalan ini sangat vital bagi masyarakat, baik untuk perekonomian maupun sebagai penghubung antar kecamatan dan antar kabupaten," katanya.
Menurutnya, dana yang sudah dikucurkan untuk pembangunan jalan tersebut oleh Pemprov Sumbar sudah mencapai Rp30 miliar sejak empat tahun berjalan. Sampai rampung pada 2016, diperkirakan masih akan menelan biaya sekitar Rp25 miliar lagi.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Rafdinal menambahkan, tahun ini dianggarkan sekitar Rp6,5 miliar untuk kelanjutan pembangunan Jalan Malapah. Jalan tersebut bisa menjadi jalan alternatif provinsi disamping berfungsi sebagai akses penunjang aktifitas perekonomian masyarakat.
" Pembangunan jalan Malapah akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sehingga dirasakan sangat strategis untuk dilanjutkan pembangunannya," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pasaman Ewilda menerangkan, dari panjang badan jalan 28 kilometer, saat ini baru 13 kilometer yang sudah tuntas. Sementara 12 kilometer lagi sudah diperlebar namun belum diaspal dan yang belum diperlebar masih tersisa 3 kilometer. (padangmedia.com)