Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat akan men-support target prestasi olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, jika KONI serius. Keseriusan itu mesti ditunjukkan melalui transparansi dan sinergitas KONI dengan cabang-cabang olahraga (Cabor) serta kordinasi dalam melakukan pembinaan atlit.
Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius Datuak Intan Bano dalam rapat kerja Komisi V DPRD Sumbar bersama pengurus daerah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar, Selasa (13/1) menyampaikan dukungan tersebut. Menurutnya, target prestasi yang dipatok pada PON tersebut dirasakan realistis. Sumbar mentargetkan 16 medali emas pada PON XIX Jawa Barat mendatang.
" Target itu realistis dan DPRD akan support, sepanjang KONI serius. KONI harus membangun kordinasi yang baik dengan seluruh cabor dan bersinergi dalam rangka mencapai target tersebut," kata Arkadius.
Anggota Komisi V DPRD Sumbar Sitti Izzati Aziz menguatkan dukungan tersebut. Menurutnya, anggota dewan sangat mendukung peningkatan prestasi olahraga. Namun untuk itu harus ada upaya nyata dan terukur dari KONI dan pengurus cabang olahraga sehingga ada gambaran bagi DPRD untuk memberikan dukungan seperti apa.
Novrizon, anggota Komisi V lainnya meminta KONI menyampaikan data dan informasi yang jelas ke DPRD terkait indikator prestasi yang sudah diraih. Hal ini berguna bagi DPRD dalam memperjuangkan dukungan untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi.
Achiar, anggota Komisi V DPRD Sumbar menambahkan, agar KONI melakukan komunikasi dan kordinasi yang intens, baik dengan pemerintah, DPRD maupun dengan pengurus cabang olahraga. Dengan komunikasi dan kordinasi yang terjalin kokoh tersebut akan terbangun suatu semangat untuk bersama-sama bertanggungjawab untuk mendukung para atlit dalam meraih prestasi.
Demikian juga Darmon, anggota komisi V lainnya. Namun ia menyarankan, Disamping dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD, KONI dan pengurus cabor hendaknya juga dapat merangkul berbagai pihak untuk mendapatkan dukungan. Dengan begitu, para atlit tidak saja mendapatkan pendanaan dan pembinaan dari anggaran pemerintah, tetapi juga melalui sumbangan dari para donatur.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Sumbar Syahrial Bachtiar menjelaskan, komunikasi dan kordinasi terus dibangun. Keterbatasan anggaran menjadi kendala bagi KONI dalam menyamaratakan perhatian.
Untuk mensiasatinya, demi pencapaian target 16 medali emas di PON nanti, KONI telah mengklasifikasikan atlit dari berbagai cabor yang diyakini mampu mendulang prestasi demi target tersebut.
" Saat ini 186 atlit peraih medali dari berbagai cabor sudah dipersiapkan untuk PON mendatang. Mereka dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu andalan, prioritas dan potensial," kata Syahrial.
Dari jumlah atlit tersebut, 26 atlit diantaranya adalah peraih medali emas yang masuk klasifikasi andalan. Kendalanya, dana bantuan untuk pembinaan atlit tersebut sangat minim.
" Meski dana terbatas, namun melihat semangat para atlit dan pengurs cabor serta dukungan yang diberikan, kita tetap optimis target perolehan medali bisa kita raih," ujarnya.
Ia mengaku, banyak keluhan terutama soal anggaran dan pembinaan dari beberapa cabor. Namun berangkat dari persoalan keterbatasan anggaran, saat ini yang menjadi perhatian adalah cabor unggulan dengan 186 atlit tersebut.
" Bukan berarti cabor lain tidak diperhatikan, tetapi disesuaikan dengan kondisi anggaran yang tersedia," tukasnya.
Pemerintah provinsi Sumbar mengalokasikan anggaran Rp5,2 Miliar untuk KONI dalam APBD 2015. Wakil ketua DPRD Arkadius Datuak Intan Bano mengakui anggaran sebesar itu tidak cukup, namun akan diupayakan penambahannya pada perubahan APBD mendatang. Ia memperkirakan, dibutuhkan sedikitnya Rp25 Miliar untuk pembinaan atlit dalam rangka persiapan menghadapi PON XIX di Jawa Barat 2016 mendatang. Hal itu dikarenakan, akan ada Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) dan Pra kualifikasi PON yang wajib diikuti sebelum PON. (padangmedia.com)