ALAHAN PANJANG - Meningkatnya hasil panen petani bawang merah di Alahan Panjang berimbas kepada penurunan harga. Kondisi ini menjadi keluhan petani dan berharap pemerintah memberi solusi.
Menyikapi kondisi itu, Wakil Ketua Komisi II Bidang Ekonomi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Muzli M Nur meminta pemerintah harus mengatasi persoalan ini. Sebagai komoditi pokok, perlu dilakukan langkah pengendalian harga terhadap bawang merah.
"Pemerintah melalui Bulog harus mengambil langkah dan upaya pengendalian harga karena ini merupakan komoditi pokok. Disamping untuk menjaga ketersediaan sekaligus juga agar petani tidak merugi," katanya.
Komisi II DPRD Provinsi Sumatera Barat meninjau pasar Alahan Panjang sebagai bagian dari langkah revitalisasi pasar tradisional. Pasar di daerah sentra produksi bawang merah tersebut menjadi perhatian karena vital bagi sentra perekonomian.
Pemerintah melalui Bulog, lanjutnya, harus melakukan upaya menampung kelebihan produksi petani sebagai persediaan. Sehingga, ketika tidak musim panen, komoditi tetap tersedia di pasaran dan harga jual petani tidak terpengaruh.
Datuak Ampang Basa, salah seorang tokoh masyarakat Alahan Panjang mengungkapkan, saat ini, harga jual bawang merah di tingkat petani hanya pada kisaran Rp12 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut, menurutnya masyarakat petani merugi karena tidak sesuai dengan biaya produksi. Dia berharap pemerintah bisa menampung hasil panen petani ketika produksi tinggi sehingga harga tetap terkendali.(pmc/Publikasi01)