Listrik dan Air di SMAN 2 Sumbar Tak Memadai

Tahun perdana operasional Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Sumatera Barat masih memiliki sejumlah kendala. Sebagai sekolah boarding school, pasokan listrik dan air bersih di sekolah ini sangat memprihatinkan.

Wakil Kepala SMAN 2 Sumbar, Afrikal, saat menerima kunjungan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (1/11) membeberkan kondisi yang dialami sekolah tersebut. Menurutnya, pasokan listrik belum mencukupi sehingga ketika beban puncak aktifitas siswa pada malam hari listrik sering down (membanting).

"Listrik sering turun terutama malam hari saat aktifitas belajar siswa tinggi," kata Afrikal.

Kondisi tak berbeda juga terjadi pada pasokan air. Air yang dipasok dari jaringan PDAM tidak memadai karena alirannya sangat kecil.

"Siswa di asrama sering mengalami kesulitan mandi karena minimnya pasokan air bersih. Tak jarang siswa terpaksa harus mandi ke sungai di belakang sekolah," keluhnya.

SMAN 2 Sumbar mulai dibangun sejak tahun 2008. Sekolah ini merupakan sekolah unggul kedua milik pemerintah provinsi Sumbar setelah SMAN 1 Sumbar di Padangpanjang. Mulai beroperasi tahun ajaran 2014 dengan siswa sebanyak 69 orang. Di sekolah ini, seluruh siswa diasramakan.

Selain pasokan listrik dan air bersih, fasilitas pendukung SMAN 2 Sumbar juga masih minim. Sarana belajar, labor, sarana olahraga dan sarana ekstra kurikuler lainnya juga dikeluhkan pihak sekolah. Bahkan, akses masuk ke sekolah yang berlokasi di Koto Gaek Guguak Kecamatan Gunung Talang itu masih belum diaspal. Pihak sekolah meminta, DPRD Sumbar dan pemerintah provinsi memberikan perhatian terhadap kondisi sekolah tersebut.(padangmedia.com)