LIMAPULUH KOTA- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barar Supardi mengungkapkan keprihatinan atas ditemukannya kasus gizi buruk (stunting) di Nagari Sialang Kabupaten Limapuluh Kota. Dari data yang disampaikan, terdapat 59 kasus stunting di nagari tersebut.
Keprihatinan itu diungkapkan Supardi saat berkunjung memanfaatkan masa istirahat bersidang (reses) ke nagari tersebut, Kamis (25/1/2024). Wali nagari diminta untuk segera menyusun dan mengajukan proposal untuk penanganan kasus stunting, termasuk program sanitasi untuk meningkatkan taraf kesehatan bagi keluarga kurang mampu.
"Jamban (sanitasi) yang layak sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kurang mampu. Wali nagari hendaknya segera mengajukan proposal sehingga bisa dibahas di anggaran belanja tambahan tahun 2024," kata Supardi.
Hal itu menurut Supardi, didasari kepada laporan dari Kepala Puskesmas Nagari Sialang yang menyampaikan bahwa lebih dari separuh keluarga di nagari tersebut tidak memiliki jamban yang memenuhi standar kesehatan sanitasi. Hal itu tentunya berdampak kepada kualitas kesehatan masyarakat.
Dalam kesempatan kunjungan ke dapil di masa reses tersebut, Supardi juga mengungkapkan sedang menunggu proposal usulan pembangunan jalan menuju Nagari Sialang dari Nagari Durian Tinggi Kapur IX. Kondisi jalan tersebut dalam kondisi rusak dan berlubang, akan dibicarakan dengan dinas terkait.
"Selain itu juga kondisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Nagari Durian Tinggi yang masih membutuhkan banyak sarana dan fasilitas belajar, jadi di dua nagari ini sudah ada SMA dan SMK untuk kebutuhan pendidikan," ujarnya.
Supardi juga mengingatkan bahwa program pembangunan di daerah dibatasi dengan kewenangan. Untuk itu, bagi yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten wali nagari hendaknya pro aktif menghubungi bupati dan OPD terkait agar semua permasalahan yang dihadapi dapat ditangani lebih cepat.
Kepala Puskesmas Nagari Sialang Kecamatan Kapur IX mengungkapkan, saat ini tercatat 59 kasus stunting di nagari tersebut. Permasalahannya karena kondisi jamban tidak sehat. Untuk itu dibutuhkan program pembangunan jamban sehat terutama bagi keluarga kurang mampu untuk mengatasi menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. 01