Ketua Komisi IV Minta Pemprov Tindaklanjuti Arahan Presiden Saat Kunker ke Sumbar

Padang, Kunjungan kerja (Kunker Presiden Joko Widodo ke Sumbar Rabu (25/10) lalu dijadikan  oleh Gubernur Mahyeldi sebagai momentum menyampaikan berbagai kebutuhan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Upaya akselerasi pembangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah menjadi pokok pembahasan serius antara Gubernur Sumbar dengan  Presiden Jokowi diharapkan oleh Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Zulkenedi Said difolow up dengan serius oleh Pemprov Sumbar.

“Kita tentu berterimakasih dengan respon positif presiden sehubungan penyampaian kebutuhan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat oleh gubernur. Kita berharap setelah pertemuan lapangan di Mentawai kemarin itu, Pemprov mem folowup apa saja yang menjadi arahan dari Presiden,” ujar Zulkenedi Minggu (29/10).


Politisi Golkar itu mengatakan, Pemprov mesti menindaklanjuti hal yang telah dibahas gubernur bersama presiden, karena yang namanya pembangunan itu, harus terencana, terprogram dan diusulkan masuk dalam dokumen-dokumen pembangunan dalam bentuk tertulis.

Ia mengatakan, apa yang disampaikan Presiden saat kunjungan kerja ke Sumbar mesti disurati kepada kementerian terkait, supaya pihak kementerian bisa menindaklanjutinya dalam bentuk program pada 2024.

“Jangan sampai tidak ditindaklanjuti, sehingga tidak masuk dalam perencanaan di pusat. Teknisnya tentu ada di dinas terkait Pemprov, dinas-dinas yang ada harus memfolow up itu,” ucapnya.

Dewan dari daerah pemilihan (dapil) Pasaman-Pasaman Barat ini juga menuturkan, bicara percepatan pembangunan di Sumbar, pemerintah provinsi harus bisa meyakinkan pemerintah pusat agar DAK dan DAU yang didapat Sumbar bisa bertambah setiap tahun. Sebab jika diharapkan anggaran daerah saja, APBD provinsi sangatlah terbatas, dan dengan PAD yang kecil. Maka dari itu pemerintah provinsi diminta untuk bisa meyakinkan pemerintah pusat dalam menggaet dana APBN ke daerah.

“Ini yang harus dikejar oleh pemerintah provinsi melalui dinas-dinas yang ada, jangan hanya menunggu. Usulkan lah program-program dengan kemampuan meyakinkan, dengan komunikasi, lobi, dan dengan jaringan. Manfaatkanlah semua potensi yang ada, baik di daerah maupun yang ada di pusat,” tukasnya. (*)