Guru Besar IPDN Profesor Djohermansyah Djohan, di peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke-78 menyampaikan beberapa pesan sebagai strategi akselerasi pemerintahan Sumatera Barat ke depan. Dia berpesan agar pandai-pandai menjalin relasi dengan pemerintah pusat dan rangkul para perantau.
Pesan itu disampaikan Djohermansyah dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Sumatera Barat, Minggu (1/10/2023) saat menjadi narasumber dalam peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke-78. Dia merefleksikan, meskipun sudah berusia 78 tahun, hari jadi baru dirayakan lima kali karena peraturan daerahnya baru ada.
"Tidak perlu lagi berdebat tentang ini, lebih baik punya "birthday date", tiap tahun dirayakan, potong kue, yaumul milad dan panjang umur untuk Sumatera Barat tercinta," ungkap akademisi yang juga merupakan putra daerah Sumatera Barat ini.
Namun, lanjutnya, yang lebih penting dilakukan adalah melakukan refleksi, apa capaian yang sudah diraih dan bagaimana strategi menggenjot Sumatera Barat bisa "sesumbar" ke depan. "Berbagai indek yang mengukur kemajuan daerah naik, prestasi-prestasi nasional dan internasional diperoleh, mantan gubernur duduk di kursi menteri alias masuk kabinet atau paling tidak jadi anggota Wantimpres," bebernya.
Menyigi capaian yang diraih Sumatera Barat saat ini, baik dari IPM, angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, indek demokrsi serta total APBD tahun 2023, Djohermansyah mengungkap beberapa kendala. Menurutnya, posisi geografis Sumatera Barat berada di pantai barat pulau Sumatera. Kemudian, daerah ini juga termasuk minim sumber daya alam dari mineral dan pertambangan serta industri dan jasa tidak berkembang. Kendala juga terkait kepada kemandirian fiskal. Kolaborasi dengan stakeholder kurang berkembang serta relasi dengan pusat kurang terjain.
Untuk itu, beberapa strategi akselerasi yang bisa dilakukan oleh pemerintahan Sumatera Barat ke depan menurut Djohermansyah Djohan antara lain, pandai-pandai menjalin relasi dengan orang pusat atau penguasa negara. Sapa dan rangkul para perantau.
"Perkuat perencanaan terintegrasi kabupaten/ kota-provinsi-pusat, manfaatkan momentum pascapemilu dan Pilkada 2024. Kemudian, bangun gobvernansi publik, gerakkan desentralisasi budaya secara masif serta kembangkan pilot proyek DPRD inovatif," sarannya. 01 (4 dari 5 subjudul)