Sementara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi berharap, peringatan hari jadi Sumatera Barat dijadikan sebagai momentum meningkatkan rasa cinta kepada daerah. Membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai kampungnya, mencintai budaya dan menjadi motivasi untuk turut berperan aktif dalam pembangunan daerah.
"Semoga ke depan peringatan hari jadi bisa dilaksanakan lebih semarak baik di ranah maupun di rantau, semoga bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk semakin cinta kampung halaman, cinta budaya dan termotivasi dalam membangun Sumatera Barat," harap Mahyeldi dalam rapat paripurna DPRD peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke-78, Minggu (1/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Mahyeldi mengungkap setiap masa kepemimpinan telah berbuat secara optimal. Meskipun dihadapkan kepada berbagai kendala namun telah banyak keberhasilan yang dicapai selama ini.
"Puas? tentu saja tidak karena pembangunan adalah proses yang berlangsung terus menerus, tidak akan pernah berhenti pada satu titik. Proses pembangunan akan selalu bergerak cepat sesuai dengan harapan dan kebutuhan manusia yang juga selalu berkembang," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi memaparkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa Indek Pembangunan Manusia (IPM) terus mengalami kemajuan. Tahun 2017 IPM Sumatera Barat masih berada pada angka 71,24 namun data tahun 2022 meningkat menjadi 73,26. Capaian itu lebih tinggi dari IPM nasional yang hanya 72,91.
Pada sektor ekonomi, angka kemiskinan Sumatera Barat terus mengalami penurunan. Tahun 2017 penduduk miskin tercatat 364.510 orang atau 6,87 persen. Tahun 2020 dapat ditekan ke angka 344.230 jiwa atau 6,28 persen dan tahun 2022 menjadi 335.210 jiwa atau 5,92 persen, meskipun sempat naik pada tahun 2021.
Selanjutnya, PDRB perkapita atas harga berlaku Sumatera Barat dalam tiga tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan yang stabil. Tahun 2020, PDRB perkapita Rp43,82 juta, tahun 2021 meningkat menjadi Rp45,35 juta dan tahun 2022 mencapai Rp50,59 juta.
"Hampir semua lapangan usaha pada tahun 2023 mengalami peningkatan angka PDRB, tertinggi di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 21,20 persen," ungkap Mahyeldi. 01 (3 dari 5 subjudul)