Kegiatan Gelar Teknologi (Geltek) pada Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) membawa berkah bagi petani di Sumatra Barat (Sumbar). Pemprov Sumbar mendapat bantuan hibah Pabrik Mini Minyak Goreng (Pamigo) dan Smart Green House dari Pemerintah Pusat melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan). Pamigo selanjutnya akan dimanfaatkan oleh kelompok tani sawit di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Menyikapi itu anggota DPRD Sumbar daerah pemilihan (dapil) Pessel-Mentawai Bakri Bakar menyambut baik. Pasalnya ini adalah salah satu solusi agar kesejahteraan petani di Pessel khususnya semakin membaik.
Katanya bantuan ini diharapkan bisa digunakan dengan baik. Ada pengaturan yang jelas sehingga termanfaatkan dengan maksimal. Selama ini jumlah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Pessel terbilang sedikit. Makanya dengan adanya Pamigo diharapkan bisa berdampak besar pada petani.
Untuk diketahui Pamigo ini harganya Rp 4 miliar. Hibah dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian untuk Sumbar Jika biasanya pengolahan sawit harus dilakukan di pabrik-pabrik besar, ke depan petani skala kecil sudah bisa memanfaatkan Pamigo untuk melakukan pengolahan mandiri.
Hasil olahan dari Pamigo ini awalnya berupa Crude Palm Oil (CPO). Setelah itu perlu dilakukan pengolahan lanjutan dengan menggunakan mesin yang sama untuk kemudian bisa menjadi minyak goreng. Untuk bisa menghasilkan minyak goreng yang siap pakai, pengolahan menggunakan mesin Pamigo perlu dilakukan 3 kali proses, proses pertamanya akan menghasilkan CPO, setelah itu baru menghasilkan minyak goring.
Dari 6 sampai 7 ton tandan buah segar (TBS) sawit yang diproses menggunakan Pamigo, bisa menghasilkan 1 ton minyak goreng yang sudah siap di-packing. (*)