Pariwisata Sumbar Harus Dibangun Secara Berkelanjutan
Ketua Komisi V, Daswanto mengatakan sektor pariwisata provinsi ini harus terus dibangun dan dikembangkan secara berkelanjutan. Jika pariwisata berhasil dan maju maka banyak hal lain akan ikut membaik.
\"Pariwisata bisa memberikan multiflyer effect untuk berbagainsektor lain,\" ujar Daswanto.
Dia memaparkan pariwisata akan membawa banyak turis lokal ataupun mancanegara datang ke provinsi ini. Alhasil sektor pendukungbseperti perhotelan dan transportasi akan ikut maju.
Kemudian, uang yang dibelanjakan wisatawan akan menjadi pemicu banyak sektor lain ikut berkembang. Terutama UMKM dan pedagang yang dagangannya dibeli wisatawan, terutama kuliner.
\"Semakin banyak uang yang beredar di Sumbar maka perekonomian berbasis perekonomian masyarakat akan menjadi semakin baik,\" katanya.
Kemudian masalah penganggura pun akan teratasi. Perkembangan sektor perhotelan akan membuat semakin banyak lapangan kerja di bidang tersebut terbuka dan tersedia. Selain itu ada pula opsi untuk bekerja di sektor UMKM dan berdagang. Ada pula peluang untuk pekerjaan di bidang pendukung lainnya seperti tour guide dan pelayanan rekreasi di tempat wisata.
Daswanto menilai, jika dibandingkan dengan sepuluh tahun lalu, saat ini pariwisata Sumbar sudah cukup menggeliat. Hal ini dilihat ramainya kota-kota destinasi wisata di Sumbar seperti Kota Padang dan Bukittinggi serta beberapa daerah lainnya.
\"Kita bisa lihat bukan hanya dari jumlah penerbangan namun juga dari banyannya bus pariwisata yang datang ketika akhir pekan, libur sekolah dan hari libur lainnya,\" kata Daswanto.
Ketika pandemi covid 19, lanjut Daswanto, perkembangan pariwisata sempat terhenti. Namun di saat pandemi mereda, terlihat pariwisata mulai menggeliat kembali.
Apalagi, tambah dia, jika dilihat dari sudah dibukanya pintu masuk baru yang memudahkan wisatawan untuk datang ke Ranah Minang.
\"Sudah ada jalur penerbangan pulang pergi Padang-Pekanbaru dan Padang-Bali. Ini kita harapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang datang,\" katanya.
Namun Daswanto berharap selain membuka pintu masuk seperti itu, pembenahan dan inovasi perlu terus dilakukan.
Ia menilai Sumbar tidak boleh hanya merasa cukup dengan menjual tempat wisata saja. Namun sama dengan halnya dengan Bali, Sumbar juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi.
\"Sangat baik jika kita kembangkan pariwisata berbasis budaya dan tradisi. Ini akan menambah daya tarik bagi wisatawan untuk bertandang,\" ujarnya.
Untuk meningkatkan pariwisata berbasis budaya dan tradisi ini, dia menilai perlunya kerjasama yang baik antara pemerimtah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
\"Bagaimana pun yang memiliki tempat wisata adalah kabupaten/kota. Sehingga pemerintah provinsi harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik dengan kabupaten/kota untuk meningkatkan pariwisata,\" ujarnya.
Dia menilai perlu ada program berkelanjutan yag terus dibangun pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Terutama untuk menguatkan pariwisata berbasis kebudayaan dan tradisi.
\"Kita memang memiliki banyak tempat wisata dengan keindahan alam yang mengagumkan. Namun jika kita gandengkan keindahan alam itu dengan kekayaan budaya dan tradisi yang kita miliki maka pariwisata kita akan melesat maju. Inilah yang dilakukan Bali yakni pariwisata yang juga berbasis budaya dan tradisi,\" katanya.
Selain itu, Daswanto menilai perlunya infrastruktur yang memadai untuk menduking kemajuan pariwisata. Terutama perlu dipikirkan solusi untuk permasalahan yang sudah lama ada. Salah satunya kemacetan di jalan lintas Padang-Bukittinggi serta ruas jalan rawan longsor di jalan Padang-Solok.
\"Jalan tersebut menghubungkan dengan banyak tempat wisata, misalnya Jam Gadang, Harau, Danau Kembar, Danau Singkarak, Danau Maninjau. Ini harus diselesaikan dengan baik sehingga tidak menjadi penurun minat wisatawan untuk datang,\" katanya.
Kemacetan yang sudah dikenal oleh publik, kata dia, akan menjadi salah satu penghambat wisatawan untuk datang.
Selain itu fasilitas pendukung di tempat wisata juga mesti representatif. Jumlah yang memadai dan kebersihan harus menjadi hal yang diutamakan dan diprioritaskan. (04)