- DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar rapat paripurna istimewa memperingati Hari Jadi Sumbar Ke-77, Sabtu (1/10). Dalam rapat paripurna tersebut, dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Mahyeldi- Audy.
Tidak hanya Gubernur dan Wagub namun juga anggota DPD RI dan DPR RI, Gubernur Jambi, Mantan Ketua DPRD Sumbar, Mantan Sekretaris Daerah Sumbar, Pimpinan Instansi vertikal, Pimpinan BUMN, Pimpinan BUMD, Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Bupati/Walikota, Ketua DPRD se-Sumatera Barat, Ketua MUI, LKAAM dan Bundo Kanduang.
Dalam momentum spesial Hari Jadi Sumbar Ke-77, juga dihadiri oleh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla (JK) untuk memberikan pandangan terkait dengan “Etos Dagang Orang Minang” dengan melihat filosofi dagang orang minang dulu dan sekarang.
Selain JK, ada juga Asvi Warman Adam, seorang profesor dibidang sejarah dan sosial politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang memberikan pandangannya terkait kultur tradisi politikus Minangkabau memerdekan Indonesia
Ketua DPRD Sumbar Supardi saat membuka paripurna mengatakan, dengan semangat peringatan Hari Jadi Sumbar Ke-77, bisa dijadikan momentum evaluasi dari berbagai sudut pandang guna meningkatkan produktifitas, karya dan cara berkerja dalam pengabdian untuk kemajuan dan kesejahteraan Sumbar," kata Supardi.
Dia mengatakan, selain menyelenggarakan paripurna DPRD juga mengadakan kuliner rakyat untuk tamu undangan dan masyarakat umum. Hal tersebut merupakan upaya untuk melestarikan budaya kuliner Sumbar yang beragam dengan rasa yang enak dan enak sekali.
Ia mengatakan, banyak kemajuan-kemajuan yang telah tercapai dalam perkembangan peradaban kehidupan masyarakat Sumatera Barat.
Supardi juga mengingatkan di Hari Jadi Sumatera Barat ke-77 Tahun ini banyak hal yang mesti dikerjakan bersama.
Hal itu untuk mewujudkan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD 2021-2024) dalam Mewujudkan Sumatera Barat yang Madani, Unggul Berkelanjutan.
“Kita berharap Peringatan Hari Jadi Sumbar ke-77 tahun 2022 ini, menjadi momentum kebangkitan Sumatera Barat untuk mengejar ketertinggalan dan kemajuan provinsi lainnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, peringatan Hari Jadi Sumatera Barat kali ini hendaknya menjadi inspirasi, motivasi dan inovasi.
Terutama dalam memajukan pembangunan Sumbar dengan mengedepankan semangat kebersamaan, gotong royong dan potensi lainnya.
“Sudah saatnya Sumbar lebih maju dan mengejar ketertinggalan dari provinsi lain. Bangkitkan Sumbar, dari hulu-nya berupa budaya, dan hilir-nya pariwisata,” ucap Supardi.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansarullah mengatakan, pasca pandemi COVID-19, pembangunan telah berangsur membaik dan bergerak ke arahyang kita harapkan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Sumbar yang tumbuh menjadi 5,08 persen pada Triwulan II tahun 2022.
Pertumbuhan ini tentu harus kita dorong lagi sehingga bisa kita tingkatkan dengan mempercepat roda pembangunan di daerah dan mendorong sektor-sektor produksi untuk terus bisa berjalan serta perluasan pasar mereka.
Dalam rapat paripurna juga diserahkan penghargaan kebudayaan kepada maestro seni, pelestari, pembaharu serta komunitas seni Sumbar.
Selain itu juga dilakukan pemotongan kue hari jadi berbentuk rangkiang oleh Gubernur Mahyeldi yang diserahkan kepada JK. Dilanjutkan pemotongan kue oleh Ketua DPRD Supardi dan diserahkan kepada Asvi Warman Adam.
============================== ====
Pada Peringatan Hari Jadi Sumbar Ke-77 Komisi IV DPRD Sumbar memberikan sejumlah harapan untuk sektor pembangunan infrastruktur.
Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Zulkenedi Said mengatakan untuk menunjang tiga pokok program Gubernur yang fokus terhadap Pertanian, UMKM dan Pariwisata harus ditunjang dengan akses infrastruktur yang layak, untuk sekarang capai pemantapan infrastruktur kewenangan provinsi masih rendah. Seperti jalan tani yang masih banyak butuh pemantapan, hal itu harus menjadi perhatian agar cost produksi tidak tinggi.
"Dengan layaknya jalan tani, akan meningkatkan produktifitas petani dalam mendistribusikan hasil, sehingga akan mempengaruhi kesejahteraan mereka,"katanya.
Begitu pun untuk menunjang sektor pariwisata, beberapa bulan lalu Komisi IV sempat studi banding ke Provinsi Bali, Sumbar tidak kalah dari Bali dalam hal destinasi wisata, namun Sumbar belum ditunjang dengan akses infrastruktur yang layak tempat tujuan wisatawan. Jika itu ditunjang dengan kelayakan, maka bukan tidak mungkin kita bisa sejajar dengan Bali.
" Tentunya dengan kearifan lokal yang kita miliki, " katanya.
Dia juga melihat masih banyak daerah-daerah terpencil yang masih tidak tersentuh infrastruktur layak, bahkan juga ada yang tidak bisa dilalui oleh roda empat, intinya jika infrastruktur bisa dioptimalkan maka seluruh sektor akan terdampak, sehingga bisa mengoptimalkan pembangunan dan ekonomi daerah.
Dikatakannya, Untuk lebih mengoptimalkan pembangunan harus diiringi dengan kinerja yang terukur oleh pemerintah provinsi, sehingga program-program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bisa memenuhi kebutuhan pembangunan yang berdampak positif terhadap masyarakat luas.
Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Sumbar Sitti Izzati Azzis mengatakan banyak sekali harapan yang dihimpun atas kebutuhan pembangunan daerah selama ini. Baik pada bidang infrastruktur, pendidikan, ekonomi, pertanian dan sebagainya.
Dia membeberkan permintaan masyarakat terkait infrastruktur meliputi perbaikan jalan, irigasi, hingga aspirasi untuk mendapatkan rehab rumah tidak layak huni, bisa terlaksana dimasa yang akan datang.