Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Suwirpen Suib meminta pihak sekolah memberikan sanksi tegas kepada pelajar mereka yang terlibat aksi tawuran sehingga meredam aksi kenakalan remaja tersebut.
"Jika sanksi ini tegas diberikan akan menimbulkan efek jera bagi pelajar yang terlibat," kata dia.
Menurut politisi Partai Demokrat itu aksi tawuran pelajar yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat harus mendapatkan perhatian serius baik dari sekolah, keluarga, lingkungan masyarakat, dinas pendidikan hingga pihak kepolisian.
Aksi ini lanjutnya, kerap terjadi dan jika sudah dilakukan pengamanan dan akan berulang kembali sehingga butuh langkah khusus dalam meredam kenakalan ini.
"Peranan orang tua di rumah serta lingkungan sekitar menjadi penting dalam membentuk karakter anak dan pengawasan guru di sekolah juga berperan agar anak tidak terlibat hal demikian," kata dia
Dirinya mengimbau agar pelajar tidak terlibat kenakalan remaja karena dapat berdampak hukum seperti aksi tawuran, narkoba hingga pergaulan bebas.
"Kita ingin anak-anak sekolah ini fokus dalam pendidikan dan mengembangkan potensi diri mereka dalam menyongsong bonus demografi Indonesia 2045 nanti,"kata dia
Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) membubarkan gerombolan remaja yang diduga kuat hendak tawuran dengan membawa senjata tajam pada Minggu (28/8) sekitar pukul 04.55 WIB.
Aksi tersebut terdeteksi oleh pihak kepolisian ketika tengah melaksanakan operasi cipta kondisi yang rutin dilakukan setiap malam minggu untuk mengantisipasi tawuran serta balap liar.
Pihak Polresta Padang tetap mengimbau kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi anak masing-masing, dan tidak mengizinkan keluar pada larut malam.
Hal itu dilakukan guna menghindari hal-hal yang bisa merugikan seperti terlibat dalam aksi balap liar, tawuran, atau malah menjadi korban dari tindak pidana.
"Kami akan terus melakukan antisipasi terhadap aksi balap liar serta tawuran yang telah meresahkan masyarakat, jika kedapatan akan ditindak tegas," kata dia.