Nagari Nenan Harus Mendapat Perhatian Pemerintah Provinsi

Masyarakat di jorong Nenan, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan, Limapuluh Kota telah lama hidup tak nyaman dan kesulitan. Kondisi jalanan dari jorong tersebut menuju pusat nagari amat jauh dari kondisi bagus. Jalannya berbatu, berlobang dan becek ketika musim penghujan. Padahal ada lebih dari 700 orang yang tinggal di Nenan. Sementara jarang dari jorong ke pusat nagari berjarak 10 kilometer. Jarak tersebut terpaksa ditempuh selama hampir 1 jam karena kondisi jalan yang buruk. \"Jika jalannya bagus sebenarnya bisa ditempuh 15 menit saja. Tapi inilah kesusahan yang dialami masyarakat yang tinggal di Nenan sejak lama. Tentu kita sangat prihatin. Nagari Nenan harus diperhatikan,\" ujar Anggota DPRD Sumbar, Aida. Dirinya baru saja pulang meninjau jorong Nenan sebagai bagian dari pelaksanaan reses. Buruknya kondisi jalan dari pusar nagari menuju Nenan mau tak mau harus tetap ditempuh warga. Apalagi di jorong itu tak ada tempat pelayanan medis seperti puskesmas. Bahkan anak-anak yang bersekolah tingkat SMA juga harus bersusah payah ke pusat nagari menempuh jalan tersebut karena di Nenan hanya ada sekolah sampai tingkat SMP saja. \"Kita sangat miris melihat masih ada masyarakat yang sehari-hari kesulitan akses jalan. Padahal di daerah-daerah lain jalanan mulus, bahkan banyak yang jalan dua jalur. Sementara warga Nenan jalannya amat tidak layak tempuh,\" ujar Aida. Apalagi, tambah dia, masyarakat yang tinggal di Nenan relatif banyak. Pada daftar pemilih tetap (dpt) pada pemilu kemarin saja ada 700 orang pemilih Di Nenan. Jumlah masyarakatnya tentu lebih banyak dari DPT, karena ditambah dengan anak-anak di bawah umur 17 tahun. Aida yang juga Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Sumbar ini mengatakan hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah. Dirinya menjadikan permasalahan ini sebagai skala prioritas yang harus diperjuangkan sebagai wakil rakyat perwakilan daerah pemilihan (dapil) Payakumbuh-Limapuluh Kota. \"Saya akan perjuangkan jalan yang layak untuk warga Nenan. Hal ini menjadi prioritas saya. Saya akan perjuangkan di DPRD Sumbar dan bicarakan serius masalah ini dengan pemerintah provinsi,\" tegasnya. Aida menilai jika kondisi di jorong Nenan ini dibiarkan, maka ini menjadi bukti ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan di Sumatera Barat. Bagaimana pun, masyarakat di Nenan juga merupakan masyarakat Sumbar yang memiliki hak hidup nyaman seperti masyarakat di daerah lain. \"Jangan sampai karena Nenan terletak di ujung daerah, maka mereka dibiarkan begitu saja. Mereka tentu harus diperhatikan,\" ujarnya. Aida bercerita sesampai dirinya di tempat pertemuan dengan masyarakat di Jorong Nenan, masyarakat sebagian besar pada umumnya, memohon ada pembangunan jalan agar mereka bjsa hidup dengan nyaman. \"Sedih sekali saya melihat hal ini,\" ujarnya. Menurut Aida, pemerintah kabupaten kota dan juga pemerintah provinsi bisa bahu membahu untuk mewujudkan permohonan masyarakat Nenan. \"Pemerintah provinsi bisa membantu mewujudkan permohonan masyarakat Nenan melalui anggaran BKK (bantuan khusus kabupaten/kota) atau dana hibah pada APBD. Sehingga tersedia dana untuk pembangunan jalan tersebut,\" ujarnya.(004)